Berita

Moeldoko/Net

Politik

Moeldoko: Keluarga Salah Satu Contoh Keteladanan Nilai Pancasila

SELASA, 31 JULI 2018 | 22:59 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pelestarian Pancasila tidak melulu dilakukan dengan indoktrinisasi dan jalur hukum. Bisa juga dilakukan dengan internalisasi nilai-nilai Pancasila di lingkup keluarga.

Caranya dengan memberi teladan yang baik kepada anak-anak. Seperti dengan cara melatih anak berterima kasih, meminta maaf, atau mengucapkan minta tolong. Termasuk, memberikan contoh untuk mau menolong anggota keluarga, tetangga, dan orang lain.

Begitu kata Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menanggapi pembekuan organisasi Jaringan Ansharut Daulah (JAD) oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (31/7).


Menurutnya, pembekuan itu merupakan tanda bahwa masih ada pihak-pihak yang ingin merongrong ideologi Pancasila, sehingga butuh upaya untuk terus melestarikannya.

"Jika ketahanan keluarga itu berjalan, maka ketahanan nasional akan terbentuk. Kalau keluarga morat-marit, anak terkena narkoba, sudah mesti ketahanan nasional kita menjadi rawan," kata mantan Panglima TNI itu.

Moeldoko menjelaskan keteladan keluarga dalam menjalankan nilai luhur Pancasila juga lebih disenangi generasi milenial, ketimbang menggunakan pendekatan indoktrinasi.

"Mereka lebih senang cara komunikatif, partisipatif, dan interaktif," sambungnya.

Di kesempatan yang sama, pengamat pendidikan Darmaningtyas menjelaskan generasi milenial belum tentu mengenal Pancasila secara baik. Sebab, pendidikan Pancasila kini sudah bisa lagi dipaksakan ada di lingkungan sekolah, berbeda dengan masa sebelum reformasi dulu.

Untuk itu, keteladan di lingkup keluarga menjadi sangat penting agar generasi yang tercipta paham tentang nilai-nilai Pancasila.

"Sebab belum tentu mereka mengenalkan Pancasila di sekolahnya," kata Darmaningtyas.

Sementara itu, Anggota Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Benny Susetyo mengatakan contoh pengamalan Pancasila yang paling relevan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari adalah menerima perbedaan dan saling menghargai.

"Tradisi tidak diskriminatif itu kan sudah jalan sejauh ini," kata Benny. [nes]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya