Berita

Foto/Net

Otomotif

Industri Otomotif Kebut Pemakaian Biodiesel 30 %

Ikuti Arahan Presiden Jokowi
KAMIS, 26 JULI 2018 | 08:51 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Arahan Presiden Jokowi agar penggunaan biodiesel kelapa sawit untuk campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) ditingkatkan jadi 30 persen (B30) direspons cepat oleh industri otomotif. Agen Pemegang Merek (APM) akan segera menggunakan biodiesel 30 persen.

 Anggota Kompartemen Teknologi Lingkungan dan Industri Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indo­nesia (Gaikindo) Ketut Su­ciarta mengatakan, pihaknya akan mengambil langkah cepat mengimplementasikan penggu­naan B30. Salah satunya adalah meminta APM yang menjadi anggota Gaikindo untuk bisa segera melakukan uji coba.

"Intinya, langkah secepat­nya harus kita ambil. Gaikindo harus segera koordinasi dengan tim teknis melakukan trial-trial memastikan dampaknya (B30) apa. Kalau ada improvement, se­cepat apa kita bisa memperbaiki kondisi yang ada baik dari sisi engine maupun material B30," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo ingin mempercepat penerapan biodiesel dengan campuran kelapa sawit 30 persen yang awalnya ditargetkan 2020, menjadi 2019. Hal ini untuk menghadapi tekanan ekonomi global. Ia mengungkapkan, pihaknya masih butuh kepastian kapan B30 akan terealisasi.

"Ini kan perintah Presiden, mandatori yang harus dijalank­an. Kami sebagai industri butuh penegasan, ini dimajukan (jadi 2019) sudah klir nggak? Kalau klir kan mau tidak mau kalau ganti Presiden kan kita juga harus persiapkan," ungkapnya.

Ia menjelaskan, B30 merupa­kan campuran dari B0 dan B100, di mana kualitasnya perlu dicek. "B0 itu kan benar-benar BBM murni. Yang 100 itu dari crude palm oil (CPO). Itu kualitasnya juga harus dicek," pungkasnya.

Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Ap­trindo) Gemilang Tarigan men­gungkapkan, pihaknya sampai saat ini masih belum memasif­kan penggunaan biodiesel.

Pihaknya menunggu sampai mendapatkan jaminan dari pe­merintah terkait skema hingga sinkronisasi antarkementerian lembaga. "Posisi kita memang masih menolak, kecuali ada solusi dari pemerintah untuk implementasi ini. Konsumsi BBM bukan sesuatu yang bisa dihindari. Bisa bertambah, tapi bukannya nanti malah jadi nam­bah emisi," ujar Gemilang.

Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana mengatakan, percepatan imple­mentasi B30 diperlukan untuk penghematan devisa. "Pertama memang untuk ketahanan en­ergi khususnya bahan bakar. Kita menyadari saat ini impor bahan bakar cukup besar untuk meningkatkan nilai tambah industri hilir kelapa sawit," ujar Dadan.

Kini, Kementerian ESDM terus berusaha melakukan road­test dan kajian tes yang lebih komprehensif sebelum menerap­kan B30. Uji tersebut melibatkan beberapa institusi seperti Insti­tute Teknologi Bandung (ITB), Pertamina, Lemigas, Toyota, Hino, dan tenaga lainnya.

B30 ini diklaim memberikan keuntungan lain seperti peningka­tan harga CPO, penyerapan tenaga kerja, pengurangan emisi, serta meningkatkan pendapatan industri kecil perkebunan kelapa sawit. Namun. campuran B30 sendiri masih memiliki kelemahan, seperti terjadi beberapa penurunan daya hingga tiga persen pada kendaraan dan konsumsi bahan bakar meningkat sekitar dua persen.

"Nah ini mungkin memang salah satu kelemahan biodiesel. Kalau kita lihat dari sisi dampak yang diperoleh, benefit yang didapatkan lebih besar dibanding kelemahannya," tukas Dadan. ***

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya