Berita

Presiden Jokowi/Net

Bisnis

Jokowi Pasang Muka Serius

Bicara APBN & Ancaman Global
KAMIS, 19 JULI 2018 | 08:03 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Presiden Jokowi tidak bosan-bosan mengingatkan para menteri agar bisa lebih baik menyusun anggaran. Mantan Gubernur DKI ini mewanti-wanti agar menteri tidak memasukkan program mengada-ada.

Presiden Jokowi, kemarin, menggelar sidang kabinet Paripurna rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2019 di Istana Bogor. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan seluruh menteri hadir dalam rapat tersebut.

Jokowi mewanti-wanti menteri agar realisitis dalam menyusun anggaran. "Saya minta dipas­tikan postur anggaran RAPBN 2019 itu realistis, dan sehat. Dan, sekali lagi digarisbawahi jangan sampai mengada-ada," pinta Jokowi dengan wajah serius.


Jokowi menuturkan, postur anggaran yang realistis dapat menguatkan pondasi perekonomian dalam negeri sehingga bisa mengantisipasi ketidakpas­tian global.

Presiden memproyeksi ketidakpastian global masih terus berlanjut seiring kebijakan nor­malisasi moneter yang dilakukan Amerika Serikat (AS) serta potensi perang dagang antara negara tersebut dengan China.

"Saya minta kita semuanya terus waspada, bersiap diri dengan berbagai langkah strategis untuk menghadapi dampak ketidakpas­tian global,"  imbuhnya.

Jokowi menyebutkan, salah satu strategi perlu diambil yakni mendorong peningkatan in­vestasi.

Oleh karena itu, Jokowi meminta, kementerian menyiapkan berbagai insentif yang bisa menarik investasi dari luar negeri.

Dia menekankan agar investasi yang masuk ke Indonesia harus bisa memacu kinerja ekspor. Karena, peningkatan ekspor bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, investasi yang bisa membangun perkem­bangan sektor pariwisata karena Indonesia.

"Kita harus terus menjaga momentum pertemuhan ekono­mi yang telah kita capai. Mendorong daya saing, mendorong investasi, dan mendorong ekspor," ujar Jokowi.

Di sektor pajak, Jokowi me­nekankan pentingnya agar re­formasi perpajakan tidak hanya mendorong kemandirian pem­biayaan pembangunan nasional, tapi juga menjadi instrumen dalam menjaga iklim usaha guna menggerakkan perekonomian nasional.

Jokowi menyampaikan, pada tahun depan, pemerintah akan fokus memperkuat peningkatan sumber daya manusia (SDM).

Eksekusi Proyek

Pada kesempatan ini, Presi­den Jokowi juga menyinggung realisasi anggaran tahun ini. Dia menginstruksikan kepada semua menteri Kabinet Kerja agar segera merealisasikan proyek strategis di Kementerian masing-masing.

"Saya minta seluruh Kemen­terian dan Lembaga untuk fokus dan segera menyelesaikan pro­gram yang sudah direncanakan pada tahun 2018 ini," pinta Jokowi.

Jokowi menuturkan, pelaksanaan proyek strategis tepat waktu sangat penting dijalankan. Selain untuk menunjukkan tata kelola pemerintahan yang baik, juga agar realisasi program bisa cepat dirasakan langsung oleh rakyat.

Sekadar informasi, pemerintah menyusun RAPBN 2019 usai mendapat persetujuan dari DPR pada sidang 12 Juli 2018. Rancangan ini nantinya akan dibacakan Presiden Jokowi pada 16 Agustus 2018 atau pada saat penjelasan nota keuangan di DPR.

Asumsi dasar makro ekonomi tahun 2019 yang telah disepakati yakni untuk pertumbuhan ekonomi diperkirakan 5,2-5,6 persen, tingkat inflasi diperkira­kan 2,5-4,5 persen, tingkat suku bunga SPN3 bulan 4,6-5,2%, nilai tukar di kisaran Rp 13.700- Rp 14.000 per dolar AS.

Kemudian, harga minyak mentah 60-70 dolar ASper barel, lifting minyak 722-805 ribu barel per hari, dan lifting gas 1,21-1,30 juta barel setara minyak. Sedangkan target pem­bangunan tingkat pengangguran berada kisaran 4,8-5,2 persen, angka kemiskinan berada di kisaran 8,5-9,5 persen, gini rasio 0,38-0,39. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya