Berita

Johannes Budisutrisno Kotjo/RMOL

Hukum

Penyuap Eni Saragih Nginap 20 Hari Di Rutan KPK

MINGGU, 15 JULI 2018 | 02:13 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginapkan pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited, Johannes Budisutrisno Kotjo ke rumah tahanan selama 20 hari.

“JBK ditahan 20 hari pertama di rutan cabang KPK di Gedung KPK Kav. C-1,” ujar Jurubicara KPK, Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (14/7).

Johannes merupakan tersangka pemberi suap kepada Anggota DPR RI dari Partai Golkar, Eni Maulani Saragih. Johannes yang diperiksa KPK hingga pukul 20.55 WIB hanya bungkam saat diberondong pertanyaan wartawan. Johannes yang mengenakan kemeja batik hanya menunduk hingga masuk ke dalam mobil tahanan KPK.


Johannes merupakan konglomerat yang masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai 267 juta dolar AS pada 2016.

Ini bukan kali pertama bagi Johannes berurusan dengan hukum. Pengusaha itu sebelumnya juga pernah ditahan oleh pihak kepolisian terkait kasus penggelapan dan penipuan di tahun 2001.

Berbeda dengan kasus sebelumnya, lembaga anti rasuah menetapkan Johannes sebagai tersangka pemberi karema memberikan suap terhadap Wakil Ketua Komisi VII Eni Maulani Saragih terkait proyek pembangunan PLTU Riau-1.

Dalam kasus ini, sebagai anggota DPR RI Eni disebut menerima komitmen fee sebanyak Rp 4,8 miliar. Penerimaan ini dilakukan sebanyak empat kali dengan nominal yang berbeda dan yang terakhir penerimaan uang oleh Eni sebesar Rp 500 juta. Uang tersebut kemudian disita dan dijadikan alat bukti oleh penyidik KPK.

Sebagai pihak penerima, Eni kemudian disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau huruf b atau pasal 11 UU 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU 20/2001 juncto pasal 55 (1) ke-1 KUHP.

Sementara sebagai pihak pemberi, Johannes yang merupakan pihak swasta disangkakan melanggar pasal melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau pasal 13 UU 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU 20/2001. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya