Berita

Politik

Mahfud MD Bisa Saja Maju Cawapres

SENIN, 02 JULI 2018 | 13:59 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Pilkada serentak sudah selesai. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menilai, secara umum gelaran Pilkada tahun ini sukses tanpa kendala berarti. Berbagai kekhawatiran terjadinya kerusuhan hingga ketidaknetralan aparat ternyata tidak terjadi.

"Secara umum berjalan lancar. Tidak ada pengaduan resmi kecurangan yang massif. Semua perkiraan kecurangan sebagainya itu, tidak ada. Kelompok yang katanya dulu akan didiskriminasi ternyata gak, ternyata demokratis. Di Jawa Barat dan Jawa Tengah ada kejutan suara kan buktinya. Kalau ada benturan kecil, memang tak dapat dihindarkan," ujar Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) saat ziarah ke Makam Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Minggu (1/7).  

Selain itu, pakar hukum tata negara ini berpendapat, tidak ada satu partai pun yang berhak mengklaim paling banyak meraih kemenangan pada kontestasi Pilkada 2018. Sebab, sedikit sekali ada pasangan calon yang menang didukung oleh satu partai.


"Misalnya di Jawa Timur siapa yang menang? Yang menang itu ya paslonnya. Karena kalau bicara partai, partai pendukungnya banyak, dan enggak bisa diklaim oleh satu partai," ungkap Mahfud.

Karenanya, Mahfud menilai, hasil Pilkada tidak bisa menjadi acuan Pilpres 2019 mendatang. Kemenangan para pasangan calon tidak lantas berpengaruh pada kekuatan partai politik pada pertarungan Pilpres.

Pilkada serentak tahun ini, menurutnya menggambarkan masyarakat yang lebih dewasa. Masyarakat memilih figur atau tokoh. Mahfud pun menilai, ketokohan juga akan lebih berpengaruh pada Pilpres mendatang.

"Sebab Pilkada kemarin, rakyat benar-benar memilih figur dan cenderung tidak memilih partai," sebutnya.

Disinggung soal cawapres, Mahfud mengaku tidak melakukan upaya mempromosikan dirinya agar ada yang mengusungnya.

"Saya tidak melakukan upaya-upaya atau langkah-langkah seperti memasang baliho dan sejenisnya," akunya.

Meski demikian, Mahfud tidak menutup dirinya dapat maju menjadi cawapres pada kontestasi Pilpres 2019. Artinya, ketika ada capres dan partai politik yang melamarnya, dan itu sesuai dengan visi-misinya, Mahfud akan mempertimbangkan pinangan tersebut.

"Kalau ternyata nanti sejarah mengatakan saya harus maju, ya, bisa saja. Silakan, tetapi saya tidak menawarkan diri," ujarnya.

Mahfud pun menyatakan, dia tidak bisa maju sendiri untuk bisa mengikuti kontestasi Pilpres 2019. Harus ada calon presiden dan partai politik yang bersedia mengusungnya.

"Jadi itu urusan partai pendukung supaya memilih dengan demokratis. Siapapun terserah. Saya kan bukan anggota partai. Tapi saya tidak menawarkan diri," sebut dia.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya