Berita

Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi Efek Nol Besar, PDIP Butuh Capres Baru

JUMAT, 29 JUNI 2018 | 13:07 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Sudah selayaknya PDI Perjuangan mengevaluasi dukungan kepada Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Terbukti, keberadaan Jokowi tidak memberikan efek elektoral untuk banteng moncong putih.

Demikian disampaikan Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya'roni kepada redaki, Jumat (29/6).

"Dari lima pagelaran Pilgub di Jawa hanya satu yang dimenangkan oleh PDIP yakni di Jawa Tengah. Sementara di empat pilgub lainnya, PDIP mengalami kekalahan yakni di Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur. Jokowi efek nol besar," kata Sya'roni.


Kekalahan telak PDI Perjuangan di ajang Pilkada 2018 patut menjadi alasan mengevaluasi pencapresan Jokowi. Menurut quick qount yang dirilis sejumlah lembaga survei, PDIP hanya meneguhkan kemenangan sebanyak 23,5 persen saja atau hanya menang di empat propinsi dari 17 pilgub yang digelar 27 Juni 2018.

"Dan yang paling menyesakkan adalah PDIP terpuruk di Pulau Jawa. PDIP hanya menang di Jawa Tengah, itupun dengan selisih suara sedikit dari rivalnya. Selebihnya, yakni Jawa Barat dan Jawa Timur, PDIP sebagai partai penguasa mengalami kekalahan," katanya.

Sya'roni pun meyorot kemenangan Khofifah Indar Parawangsa dan Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Timur dan Jawa Barat. Sesaat setelah rilis quick qount keduanya langsung menyatakan mendukung Presiden Jokowi di Pilpres 2019.

Pernyataan Khofifah dan Kamil membingungkan karena di sisi lain Presiden Jokowi adalah kader PDIP yang semestinya berkonstribusi untuk kemenangan cagub PDIP. Tapi nyatanya di dua daerah tersebut figur yang diusung PDIP mengalami kekalahan, bahkan untuk Jawa Barat menduduki posisi buncit.

"Pernyataan yang disampaikan oleh Ridwan Kamil dan Khofifah bisa mengundang kecurigaan bahwa memang Jokowi tidak mendukung cagub yang diusung oleh PDIP. Buktinya, sebagai parpol penguasa sangat tidak masuk akal PDIP bisa terjungkal di posisi buncit di Pilgub Jabar," tukas Sya'roni. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya