Berita

Ilustrasi/net

Bisnis

Pertumbuhan Ekonomi Salah Sandaran, Serapan Tenaga Kerja Rendah

SELASA, 26 JUNI 2018 | 07:46 WIB | LAPORAN:

Pertumbuhan ekonomi yang rendah dan stagnan tidak bisa memacu penyerapan tenaga kerja yang lebih besar.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, menjelaskan, salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi yang rendah adalah ekonomi nasional belum bersandar pada industri manufaktur yang daya serap tenaga kerjanya tinggi.

"Kontribusi industri pada perekonomian justru sedang turun." kata Bhima kepada wartawan, Senin (25/6).


Ia mencatat kemerosotan kontribusi industri pada perekonomian (deindustrialisasi) sudah terjadi selama 10 tahun terakhir. Dari 26 persen, kontribusi industri manufaktur pada produk domestik bruto (PDB) menjadi hanya 20 persen. Jika deindustrialisasi ini dibiarkan, serapan tenaga kerja secara nasional bisa kurang optimal. Karenanya, pemerintah perlu memberi insentif pada industri penyerap tenaga kerja.

"Kebijakan afirmatif itu antara lain penerapan pajak, cukai, dan retribusi berbeda atau khusus dibanding sektor dengan daya serap tenaga kerja rendah," ungkapnya

Alumni Universitas Gadjah Mada ini mengungkapkan bahwa Indonesia selama bertahun-tahun mengandalkan pertumbuhan ekonomi pada sektor-sektor serapan tenaga kerja rendah, seperti sektor jasa. Selain rendah serapan tenaga kerja, sebaran usaha sektor jasa juga hanya terkonsentrasi di perkotaan. Padahal, lebih dari separuh penduduk Indonesia tinggal di perdesaan.

Penyerapan tenaga kerja tinggi, lanjut Bhima, dapat dibangun di mana saja sesuai potensi daerah. Idealnya, industri manufaktur menjadi sektor andalan dengan ditunjang sektor jasa, pertanian, dan investasi.  

"Pemangku kepentingan perlu menyatukan pandangan dan upaya untuk mengembalikan sektor industri sebagai motor pembangunan," tutupnya

Dalam data yang disertakan Bhima, contoh kemerosotan industri bisa dilihat di Batam, daerah yang dirancang menjadi salah satu pusat industri. Setiap tahun, paling sedikit satu pabrik berhenti beroperasi di berbagai kawasan industri. Di luar kawasan industri, kemerosotan terlihat pada sektor galangan kapal. Dari 110 galangan dengan 250.000 tenaga kerja pada 2014, kini hanya lima galangan aktif dengan total pekerja tidak sampai 22.000 orang.

Kemerosotan juga terlihat nyata pada industri rokok. Dalam periode 2006-2016, 3195 pabrik rokok tutup dan sedikitnya 32.729 pekerja pabrik rokok dipecat. Hampir seluruh pekerja yang dipecat merupakan pelinting atau pekerja sigaret kretek tangan (SKT). Buruh pelinting adalah orang-orang berketerampilan rendah yang tidak bisa mudah mengganti pekerjaan. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya