Berita

Nusantara

HKTI Nobatkan Khofifah "Ibu Petani Jatim"

SENIN, 11 JUNI 2018 | 11:18 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri undangan pelantikan pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jatim. Kepada para ribuan petani yang hadir, Khofifah mendorong kesejahteraan untuk petani.

Kehadiran Khofifah disambut para petani dari seluruh Jatim yang hadir tersebut. Pada pelantikan pengurus HKTI yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (10/6) tersebut Khofifah langsung disambut ke atas panggung.

Di podium Khofifah dikenakan topi caping petani khas dari bambu. Hal tersebut dikatakan Ketua HKTI Jatim, Ahmad Nawardi untuk menyambut sekaligus menobatkan sebagai "Ibu Petani Jatim".


"Hadir di tengah kita Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU). Kita nobatkan sebagai ibu petani Jawa Timur," kata Nawardi kepada ratusan petani dari 38 kota/kabupaten wilayah obatkan seperti dalam keterangannya, Senin (11/6).

Harapan para petani itu pun dijawab dengan sejumlah gagasan cemerlang untuk membangun sektor pertanian obatkan ke depan. Menurut Khofifah, petani perdesaan butuh bantuan agar bisa mendapatkan akses fasilitas subsidi  pemerintah provinsi. Sehingga kelangsungan pertanian bisa berlangsung baik.

"Saudara kita petani desa perlu pendampingan. Saudara kita di samping hutan menanam padi. Padinya dihitung sebagai bagian produksi padi Jatim tapi mereka tidak bisa akses bantuan subsidi. Mereka membutuhkan uluran tangan kita butuh sapaan kita," kata Khofifah.

Saat ini, Khofifah menyebut sektor pertanian bisa menjadi jalan keluar untuk meningkatkan kesejahteraan. Terutama daerah perdesaan. Saat ini kemiskinan di obatkan di pedesaan mencapai 15,8 persen dan di kota hanya 7,7 persen.

"Kalau HKTI punya komitmen keberdayaan kepada petani. Ini adalah pikiran yang harus mendapatkan ruang untuk mewujudkanya," ungkapnya.

Produk tani obatkan, sejatinya punya potensi besar terhadap peningakatan ekonomi obatkan. Namun, menurut Khofifah perlu stimulus dari pemerintah. Utamanya soal akses pemasaran produk tani yang hingga saat ini masih menjadi kendala.

"Kewenangan kemampuan dari pemerintah untuk membangun konektifitas upaya-upaya penciptaan penyejahteraan masyarakat. Sehingga pemerintah bisa bekerja sama dengan perusahaan yang bisa membuka akses internasional. Kita bisa menginventarisir itu melakukan pemetaan untuk pemasaran," pungkasnya.

Menjawab kendala pemasaran tersebut Khofifah-Emil menyiapkan program informasi super koridor. Program yang termaktub dalam Jatim Agro dan Jatim Berdaya tersebut untuk membantu pemasaran, pengemasan, sekaligus bantuan manajemen pasar bagi para petani. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya