Berita

Muhammad Nasir/Net

Nusantara

Menristekdikti Tegas Soal Radikalisme Di Kampus

JUMAT, 08 JUNI 2018 | 11:37 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Tidak ada ajaran radikalisme di kampus. Yang ada, orang yang berpikir radikal masuk kampus dan mencari teman untuk memaksakan pemahamannya.

Demikian disampaikan Staf Khusus Menteri Riset Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir, A. Jabidi Ritonga dalam keterangan tertulis, Jumat (8/6).

"Para rektor se Indonesia sudah berkomitmen untuk menolak paham tersebut, mata kuliah di kampus juga sudah jelas, tidak ada mata kuliah yang mengajarkan deradikalisasi dan terorisme," ujar Jabidi.


Orang yang berpikir radikal masuk kampus umumnya mereka malas kuliah. Mereka lebih memilih belajar di luar kampus lewat media sosial dan dari organisasi yang merekrut mereka. Lantas membawanya ke dalam kampus.

"Bagi mereka, paham tersebut harus orang-orang dari kalangan akademisi yang menerima dan menyebarluaskannya, karena langsung masuk dunia pendidikan, dan pasti masyarakat menyakininya," ucap Jabidi.

"Ini adalah masalah kebangsaan dan ancaman bagi kita semua," sambungnya.

Jelas Jabidi, Menteri Ristekdikti Muhammad Nasir sangat tegas dan komitmen dalam menangkal dan menolak radikalisasi masuk kampus. Tidak ada kata toleran, jika ditemukan pimpinan atau dosen yang terkait paham radikalisme akan langsung dikeluarkan.

Namun dia berharap, jangan terkesan semua pihak melimpahkan tanggungjawab tersebut kepada Kemenristekdikti. Peran semua pihak lain juga sangat diharapkan.

"Kami meminta para rektor dan dosen se Indonesia juga agar tidak main-main. Himbauan dari Bapak Menteri harus dijalankan, jika tidak, tidak sungkan mengambil tindakan tegas sesuai dengan UU dan payung hukum yang ada," tutup Jabidi. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya