. Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) menggelar kegiatan diskusi publik tentang Langkah Strategis Fiskal-Moneter dalam rangka membangun optimisme ekonomi Indonesia di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta pada Selasa kemarin (5/6).
Diskusi yang digelar ormas pendiri Partai Golkar itu sekaligus meninjau pembukaan perdagangan bursa saham sebagai ajang silaturahmi dan tambahan wawasan peserta diskusi.
Plt Ketua Umum SOKSI Bobby Suhardiman menyampaikan, SOKSI akan terusconcern dalam melahirkan pemikiran-pemikiran strategis menyangkut isu pembangunan dan kerakyatan.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum SOKSI Ahmadi Noor Supit mengatakan, adapun tujuan acara ini adalah untuk menginformasikan secara luas tentang kebijakan fiskal dan moneter pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla serta menggali ide dan gagasan terkait upaya-upaya membangun optimisme perekonomian nasional.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum SOKSI Ahmadi Noor Supit mengatakan, adapun tujuan acara ini adalah untuk menginformasikan secara luas tentang kebijakan fiskal dan moneter pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla serta menggali ide dan gagasan terkait upaya-upaya membangun optimisme perekonomian nasional.
Adapun narasumber yang hadir: Perry Warjiyo (Gubernur Bank Indonesia), Tito Sulistio (Direktur Utama BEI), Ahmadi Noor Supit sendiri (Anggota DPR RI-Waketum SOKSI), Rosan P. Roeslani (Ketua KADIN Indonesia), Prof. Sri Adiningsih (Ketua Wantimpres/ekonom UGM), dan moderator M. Misbakhun (Anggota DPR RI/kader SOKSI).
Acara sendiri dibuka oleh Bambang Soesatyo (Ketua DPR RI-Waketum SOKSI) dan dihadiri oleh anggota emiten, organisasi pengusaha, birokrat, akademisi, aktivis dan mahasiswa.
Ahmadi Noor Supit menerangkan, SOKSI mempunyai perhatian serius dan berkewajiban memberikan pemikiran konstruktif terhadap perkembangan dinamika sosial politik dan ekonomi masyarakat. Dengan kondisi melemahnya rupiah terhadap dolar AS hingga mencapai Rp 14.000, menjadi perhatian bersama.
Namun demikian, SOKSI mendukung program pemerintah agar nilai rupiah bisa menguat kembali. Solusi yang ditawarkan oleh SOKSI juga dapat dipertimbangkan oleh pemerintah dalam menetapkan langkah-langkah strategis, antara lain perlu penataan ulang tupoksi terhadap kementerian dan lembaga sehingga menjamin tidak terjadi tumpang tindih kegiatan dan program.
Kemudian, lanjut Ahmadi Noor Supit, perlu diberikan kewenangan lebih kepada lembaga perencana (Bappenas) untuk melakukan perencanaan pembangunan sampai ke tingkat rencana dan kegiatan yang dilakukan di kementerian dan lembaga.
"Sehingga, kementerian dan lembaga hanya berfungsi sebagai pelaksana teknis," ujar mantan Ketua Banggar DPR ini seperti dalam keterangan tertulis, Kamis (7/7).
SOKSI berharap dengan diselenggarakannya diskusi publik ini dapat melahirkan pemikiran konstruktif yang secara komprehensif dapat dijadikan solusi bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan strategis fiskal-moneter guna membangun optimisme perekonomian nasional.
Pada kesempatan itu, secara simbolis SOKSI memberikan bibit pohon kepada beberapa perguruan tinggi di Jakarta dan nanti akan disusul di kampus seluruh Indonesia dengan harapan mahasiswa bisa merawat dan memelihara pohon tersebut sebagai simbol pelestarian alam dan menjaga ekosistem bumi.
[rus]