Berita

Politik

Pelanggaran HAM Dan Ketimpangan Sosial Bukti Pancasila Belum Membumi

SABTU, 02 JUNI 2018 | 06:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni diharapkan dapat menjadi tolak ukur negara hadir ketika warga negara mengalami pelanggaran HAM, kebebasan berkeyakinan dan hak atas keadilan sosial sebagaimana terkandung dalam Pancasila.

Labor Institute Indonesia (LII) berpendapat bahwa pelanggaran HAM dapat dihubungkan dengan pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, beserta nilai-nilai yang terkandung dalam sila kedua tersebut.

Sekretaris LII  Andy William Sinaga mengatakana, bentuk-bentuk pelanggaran HAM yang masih belum tuntas sampai periode Presiden Joko Widodo saat ini adalah kasus pelanggaran HAM Trisakti dan penculikan aktivis di era orde baru.


"Ditengarai para pelaku pelanggaran HAM tersebut masih bebas hingga saat ini. Selain itu penggusuran terhadap pemukiman dan tanah rakyat atas nama pembangunan atau infrastruktur sering melecehkan HAM warga negara, seperti di Karawang dan di Kulon Progo," sebut Andy, Sabtu (2/6).

Kemudian, pelanggaran terhadap sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, dimana masih banyak warga negara mengalami pelanggaran terhadap hak atas berkeyakinan dan menjalankan ibadah agamanya. Yaitu penggusuran dan perusakan rumah ibadah, beberapa kelompok agama dalam masyarakat masih sulit mendapatkan izin mendirikan rumah ibadah, dan polemik keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam kolom agama di KTP elektronik.

"Selain itu ketimpangan sosial, dikarenakan ketimpangan pendapatan dan kesejahteraan semakin tajam. Hak warga negara dalam mendapatkan perlindungan dan jaminan sosial juga masih sulit," terang Andy.

Untuk itu, pihaknya berpendapat bahwa Pancasila yang diterjemahkan dalam lima sila dan nilai serta butir-butir yang terdapat di dalamnya harus "membumi" dan dapat diimplementasikan dengan baik.

"Di sini peran negara diperlukan untuk menegakkannya," tukas Andy. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya