Walau mencopot DR. Rizal Ramli dari posisi Menko Maritim dan Sumber Daya, namun sebetulnya Presiden Joko Widodo memiliki kepercayaan yang tinggi pada kemampuan Sang Rajawali membenahi berbagai persoalan ekonomi.
Salah satu bukti dari kepercayaan Jokowi itu berupa tawaran agar Rizal Ramli menjadi Komisaris Utama PT PLN. Tawaran itu disampaikan Mensesneg Praktikno sekitar delapan bulan lalu.
Namun, tawaran itu ditolak Rizal.
Rizal mengatakan, dirinya lebih tertarik membenahi Indonesia.
“Sekitar delapan bulan yang lalu, Mensesneg Praktikno bilang dirinya ditelpon Jokowi, suruh saya (Rizal Ramli) jadi preskom (presiden komisaris),†cerita Rizal saat buka puasa bersama alumni Pondok Pesanteren Gontor di kantornya di bilangan Tebet Barat Dalam, Jakarta Selatan, Kamis (31/5).
Saat masih berada di Kabinet Kerja, Rizal pernah memprediksi dan mengingatkan keinginan membangun pembangkit listrik sebesar 35.000 megawatt (MW) justru dapat merugikan PLN.
Perkiraan Rizal terbukti. Kini PLN terlilit utang hingga Rp 299 triliun yang di antaranya adalah akibatkan dari proyek listrik 35.000 MW.
“Bapak (Jokowi) khawatir PLN makin banyak bermasalah. Dia betul-betul ingin Bang Rizal mau jadi Preskom PLN,†kata Rizal menirukan ucapan Mensesneg Pratikno.
“Saya bilang, terima kasih Mas Pratikno. Saya tidak tertarik beresin yang kecil-kecil seperti PLN. Saya tertarik mau beresin Indonesia agar bisa lebih maju,†kata Rizal menjawab tawaran itu.
Alumni Gontor yang mendengarkan kisah Rizal Ramli bertepuk tangan riuh.
“Saya mau wakafkan sisa umur saya untuk Indonesia,†tegas Rizal Ramli lagi.
[fiq]