Berita

Refrizal/Net

Politik

Jokowi Pesimis Dengan Pertumbuhan Ekonomi 2019

KAMIS, 24 MEI 2018 | 13:10 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Selama empat tahun pemerintahan Jokowi-JK persoalan ekonomi fundamental seperti pengangguran, kemiskinan dan kesenjangan masih memprihatinkan.

"Data-data ekonomi kita menunjukkan bahwa jumlah rakyat menganggur saat ini sebanyak 6,87 juta jiwa, jumlah rakyat miskin dan mendekati miskin sekitar 126 juta jiwa dan kesenjangan pendapatan masyarakat masih sangat lebar dengan rasio gini mencapai 0,39," kata Anggota Komisi XI DPR Refrizal, Kamis (24/5).

Politisi senior PKS ini dalam keterangannya mengungkapkan, dari angka-angka tersebut kondisi ekonomi nasional secara fundamental masih memprihatinkan. Untuk itu pemerintah harus bekerja lebih keras dan fokus dalam memperbaiki kinerja sektor ekonomi.


Selain itu, Refrizal berpendapat bahwa rentang pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah dalam APBN 2019 sebesar 5,4 persen sampai 5,8 persen menunjukkan bahwa pemerintah tidak optimis terhadap kinerja ekonomi tahun depan, pasalnya dalam target pertumbuhan tahun lalu pemerintah mengajukan target pertumbuhan sebesar 5,4 persen sampai 6,1 persen.

"Penurunan batas atas target pertumbuhan tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya dari 6,1 persen menjadi 5,8 persen menunjukkan fakta bahwa pemerintah pesimis terhadap kinerja ekonomi tahun depan, padahal janjinya kan pertumbuhan ekonomi akan meroket dengan rata-rata tumbuh 7 persen per tahun. Ternyata ini tidak tercapai," ungkapnya.

Hal lain yang dicermati oleh politisi asal Sumatera Barat ini adalah target nilai tukar sebesar 13.700 sampai 14.000 dalam asumsi makro APBN 2019 yang dinilainya cukup tinggi.

"Tingginya asumsi nilai tukar menunjukkan bahwa pemerintah tidak mampu memperbaiki fundamental ekonomi akibat dari kebergantungan pada dana asing. Hal ini menyebabkan Indonesia sangat rentan terhadap gejolak nilai tukar," demikian Refrizal. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya