Berita

Dr dr Franky Hartono, SpOT(K) selaku Kepala Divisi Hip, Knee, and Geriatric Trauma (HKGT) Orthopaedic Center Siloam Center Siloam Hospitals Kebon Jeruk (3 dari kiri), dr Karina EM Besinga, Sp.OT (K) (empat dari kiri), dr Siti Annisa Nuhonni, Sp.KFR (lima dari kiri), dan dr.Daniel Marpaung, Sp.OT(1 dari kanan) dalam bincang-bincang Mengatasi Pengapuran Sendi Lutut tanpa Perlu Penggantian Lutut Total di Siloam Hospitals Kebon Jeruk.

Kesehatan

Mengatasi Gangguan Pengapuran Sendi dan Solusi Terbaru Mengatasinya

RABU, 23 MEI 2018 | 19:57 WIB | LAPORAN:

Dr. dr. Franky Hartono, SpOT(K) Kepala Divisi Hip, Knee, and Geriatric Trauma (HKGT) Orthopaedic Center Siloam Center Siloam Hospitals Kebon Jeruk.

Pengapuran sendi adalah istilah sehari-hari yang sering kita dengar. Sedangkan didalam dunia medis dikenal dengan Osteoarthritis. Osteoarthritis adalah kondisi yang sering terjadi ketika sendi tulang rawan mulai menipis. Osteoarthritis merupakan jenis dari Artritis (radang sendi). Ternyata hal ini sudah dialami oleh jutaan orang diseluruh dunia dan Kementerian Kesehatan RI menyatakan di Indonesia Osteoarthritis memiliki prevalensi sebesar 30 persen.

Pada dasarnya Osteoarthritis dapat terjadi disemua sendi ditubuh manusia, namun paling sering terjadi disendi-sendi yang berfungsi untuk menopang berat badan, seperti sendi panggul dan terutama sendi lutut. Ketika Osteoarthritis terjadi maka muncul rasa nyeri, kaku, dan akhirnya berujung kepada ketidakmampuan pasien untuk bebas beraktivitas, seperti berjalan, mengangkat beban berlebihan, dan kegiatan fisik sehari-hari lainnya.


Karena tulang rawan sendi tidak dapat tumbuh kembali dengan sendirinya dengan terapi obat dan fisik yang tersedia, maka solusi pada keadaan Osteoarthritis yang berat adalah dengan melakukan operasi artroplasti atau penggantian sendi. Operasi ini lebih tepat dikatakan sebagai suatu prosedur untuk melapisi bagian sendi yang rusak, pada operasi ini, bagian sendi yang rusak akan dibuang dan dilapisi dengan implan berbahan titanium dan bantalan berbahan plastik polyethylene.

Operasi artroplasti lutut (knee artrhtoplasty) sudah dilakukan sejak tahun 1968. Pada awalnya, operasi penggantian lutut dilakukan secara total, dengan cara, melakukan pemotongan bagian sendi lutut luar dan dalam, tanpa melihat bagian lutut mana yang sebenarnya masih sehat, namun secara statistik, tampak bahwa pola penipisan tulang rawan pada sendi, lebih banyak terdapat disatu bagian lutut terutama lutut bagian tengah. Untuk menghindari pemotongan bagian sendi lutut yang masih sehat, para peneliti menemukan suatu teknik tersendiri yang disebut Unicompartment Knee Arthroplasty (UKA), dimana operasi ini dilakukan dengan penggantian sendi lutut secara sebagian. Teknik dan desain implan UKA pertama kali dipakai sejak tahun 1976 dan terus berkembang hingga tahun 1998 digunakan model Generasi ke-3 dari Oxford Unicompartmental Knee System yang sekarang dipakai di Siloam Hospitals Kebon Jeruk.

Teknik ini memiliki banyak kelebihan, karena hanya sebagian sendi lutut yang dibuang maka luka operasi yang menjadi lebih kecil, dari mereka yang pernah menjalani operasi UKA lebih merasakan keluhan nyeri paska operasi yang lebih ringan. Dalam waktu rata-rata 1-2 hari, pasien dapat melakukan mobilisasi jalan sehingga menghabiskan waktu rawat inap yang lebih sebentar dibandingkan operasi penggantian sendi lutut jenis total.

Dengan tidak memotong sendi yang masih sehat, pergerakan lutut pasien akan terasa lebih alami, pasien yang menjalani UKA juga mempunyai kemampuan menekuk lutut yang lebih luas bahkan untuk bersila, jongkok, dan melakukan olahraga low-impact. Studi terhadap UKA menunjukan bahwa hasil ketahanan implan mencapai 96% pada 1000 pasien dalam 10 tahun dan 92% dalam 20 tahun. Tindakan ini cocok untuk para penderita Osteoarthritis dengan gangguan di bagian tengah lutut yang masih ingin bergerak aktif dan melakukan kegiatan produktif sehari-hari.  [rry]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya