Berita

Jenderal (Purn) Wiranto/Net

Wawancara

WAWANCARA

Wiranto: Lawan Teroris Harus Total, Menuding Intelijen Kecolongan Bagian Dari Teror

JUMAT, 18 MEI 2018 | 09:19 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Bekas Panglima ABRI ini me­minta semua pihak untuk tidak menyalahkan aparat keamanan mengenai aksi teror yang be­berapa hari terakhir terjadi. Menurut dia, menjaga keamanan di negeri ini seharusnya sudah menjadi tugas bersama.

Selain itu, dia menolak jika ada yang beranggapan bahwa intelijen kecolongan sehingga aksi teror bisa terjadi beberapa kali di Indonesia dalam sepekan ini. Berikut penuturan lengkap Jenderal (Purn) Wiranto saat ditemui di beberapa waktu :

Tanggapan Anda terkait adanya pihak yang menilai intelijen kecolongan dengan adanya aksi terorisme yang terjadi di beberapa tempat belakangan ini?
Jangan kita saling menyalah­kan. Kita tidak boleh saling menyalahkan. Saling menyadari bahwa ini tugas kita bersama. Kalau menyalahkan, itu bagian dari teror. Enggak bisa ya. Ini kan bukan curi mencuri barang. Di seluruh dunia juga menghadapi hal serupa. Berulang-ulang saya katakan bahwa menghadapinya harus total. Menghadapi mereka yang bertindak total, harus dilawan dengan total. Nah, oleh karena itu, mari kita bersama-sama menghadapi itu.

Jangan kita saling menyalah­kan. Kita tidak boleh saling menyalahkan. Saling menyadari bahwa ini tugas kita bersama. Kalau menyalahkan, itu bagian dari teror. Enggak bisa ya. Ini kan bukan curi mencuri barang. Di seluruh dunia juga menghadapi hal serupa. Berulang-ulang saya katakan bahwa menghadapinya harus total. Menghadapi mereka yang bertindak total, harus dilawan dengan total. Nah, oleh karena itu, mari kita bersama-sama menghadapi itu.

Ini kan sudah masuk bulan Ramadan, seperti apa kesiapan pemerintah dalam hal keamanan?

Tidak hanya puasa, pemerintah dan aparat keamanan itu berusaha untuk menciptakan suasana aman, damai, tenang, kondusif, kan begitu. Sepanjang waktu, bukan karena puasa kita siap melakukan pengamanan dan sebagainya, bukan. Memang pemerintah sepanjang waktu berpikir, merencanakan sesuatu agar menciptakan suasana dapat dikendalikan dengan baik. Akan menimbulkan suasana yang da­mai, itu kewajiban pemerintah. Jadi enggak usah ditanyakan lagi. Itu memang harus kita lakukan.

Pengamanannya seperti apa yang akan dilakukan?
Tentunya tata cara pengamananitu enggak perlu kita jelaskan ke publik. Apakah penambahan pasukan, apa dengan caranya memblokade suatu tempat, apa perlengkapannya, tentunya itu hal yang bersifat teknis itu uru­san aparat keamanan.

Oh ya pasca serangan bom teroris, Presiden Jokowi 'me­nekan' DPR agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Terorisme secepatnya diselesaikan?
Para ketua fraksi di DPR su­dah ditemui semua oleh sekjen partai-partai, itu sudah kita selesaikan dengan baik. Sudah ada kesepakatan bersama bahwa terorisme harus dilawan dengan sungguh-sungguh, bahwa teror­isme itu adalah musuh bersama, harus kita lawan dengan segenap potensi yang ada di kita, sehingga dengan demikian, upaya kita untuk melawan terorisme itu haruslah total, harus optimal, maksimal. Oleh karena itu, maka aparat keamanan, baik polisi maupun TNI kita persen­jatai dengan payung hukum. Ya kalau pistol, senapan kan sudah ada. Tapi senjata yang utama adalah bagaimana mereka bisa kewenangan, punya keabsahan untuk melawan terorisme dengan keras, tegas di semua lini dan itu ada di RUU Terorisme. Itu ada di revisi undang-undang bagaimana kita melawan tindak pidana terorisme, itu ada di sana.

Bagaimana dengan pasal-pasal yang masih dianggap be­lum menemukan kecocokan?
Hal-hal yang krusial seperti definisi itu sudah selesai, masalah pelibatan TNI itu sudah selesai. Itu tinggal bagaimana mereka bersidang, menyelesai­kan prosesi dari tim perumus ke pansus, lalu pansus ke paripurna, sesudah itu selesai.

Karena apa? Kesadaran ber­sama bahwa terorisme harus kita lawan secara bersama-sama. Dengan demikian, maka tidak perlu ada lagi yang kita perdebatkan

Maksudnya?
Nah itu secara teknis, saya tidak akan jelaskan kepada masyarakat sekarang. Tapi nanti akan kita jelaskan pada saat revisi itu muncul.

Jadi kita tidak akan libat­kan masyarakat masuk dalam diskursus masalah ini. Terlalu awam untuk nanti ditanggapi masyarakat. Bukan berarti me­rendahkan masyarakat, tapi toh juga DPR wakil rakyat.

Lantas apakah akan dikeluarkan Perppu?
Enggak. Sudahlah jangan mempolemikan lagi soal itu, apakah bagaimana, apakah harus dikeluarkan Perppu (Peraturan Presiden Pengganti Undang-Undang), enggak ada Perppu kalau misalnya itu selesai. Sudah, saya juga sudah mengun­dang mereka, bicara panjang lebar dan itu semua sudah kita ekspose. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya