Berita

Julian Assange/Net

Dunia

Komunikasi Pendiri WikiLeaks Di Kedubes Ekuador Dibatasi

JUMAT, 11 MEI 2018 | 07:45 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pendiri situs whistleblowing WikiLeaks, Julian Assange mendapatkan pembatasan komunikasi dari para pejabat di Kedutaan Besar Ekuador di London pekan ini

Hal itu membuat Assange dibatasi untuk menggunakan telepon dan mendapatkan pengunjung.

Dilaporkan pihak WikiLeaks, Assange baru-baru ini semakin terisolasi di kedutaan karena adanya pembatasan komunikasi.


Pembatasan semacam ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya di bulan Maret lalu, akses internetnya dibatasi setelah menggunakan Twitter untuk mengkritik respons Inggris terhadap keracunan Sergei dan Yulia Skripal di Salisbury, serta komentar berulang tentang perselisihan Spanyol dengan Catalunya.

Pada saat itu, pemerintah Ekuador mengatakan Assange telah melanggar komitmen tertulis untuk tidak mengeluarkan pesan yang mungkin mengganggu negara-negara lain.

Menteri Luar Negeri Ekuador Maria Fernanda Espinosa menegaskan bahwa Assange masih ditolak akses internet sementara pembicaraan antara Inggris dan Ekuador untuk memutuskan nasibnya masih berlangsung.

"Dia masih tidak memiliki akses ke Internet dan komunikasi. Ada dialog, ada kemauan dan minat untuk bergerak maju dalam penyelesaian masalah itu," katanya seperti dimuat Russia Today.

Sementara itu pihak WikiLeaks mengklaim Assange telah dibungkam karena tekanan dari Amerika Serikat. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya