Semangat dan daya juang Cawagub NTT Emelia J Nomleni (Mama Emi) dalam kampanye mendapat perhatian khusus oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Hal ini dibuktikan dari kehadiran Hasto saat debat ke-2 Cagub-Cawagub NTT di Studio iNews TV, Jakarta, Selasa (8/5).
Menurutnya semangat Mama Emi yang membuat ia rela hadri dalam acara debat yang ditayangkan secara langsung tersebut.
"Ketika saya bertanya tentang semangat juang Mama Emi ini ternyata mengambil keteladanan Bunda Theresa yang selalu terpanggil melayani orang miskin, terpinggirkan dan membela bagi mereka yang menjadi korban ketidakadilan," kata Hasto saat dihubungi, Kamis (10/5).
Daya juang Mama Emi inilah, lanjut Hasto, yang menjadikan PDI Perjuangan terus memperkuat barisan untuk memenangi Pilgub NTT 2018.
"Saya hadir karena ketegaran sosok Mama Emi. Dia pantang menyerah dan terus membangkitkan optimisme bagi masa depan NTT," ujarnya.
Di samping itu, Hasto mengungkapkan, kehadirannya sebagai sekjen partai dalam debat kali ini untuk memastikan kuatnya dukungan PDI Perjuangan terhadap pasangan nomor urut dua ini.
Hasto menegaskan, PDI Perjuangan memaksimumkan dukungan kepada Marianus-Mama Emi setelah melihat kuatnya dukungan publik terhadap perempuan berambut putih itu.
"Mama Emi menunjukkan kualitas kepemimpinan yang selalu mencari cahaya terang di tengah berbagai persoalan. Mama Emi dengan ketegaran hatinya mampu membangun harapan bagi kemajuan NTT," ujarnya.
Untuk diketahui, debat ke-2 Cagub-Cawagub NTT ini mengambil tema 'Penataan Birokrasi dan Pemberantasan Korupsi'. Dalam pemaparan visi misinya, Mama Emi menjelaskan, kemajuan suatu daerah terwujud karena adanya sistem birokrasi yang baik, tertata dan transparan, dan lebih utama hasil kerjanya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
"Hal ini menjadi salah satu tujuan kami pasangan Marhaen (Marianus Sae-Emi Nomleni) yaitu memajukan NTT dengan meningkatkan kualitas pelayanan publik yang efektif dan efisien," ujarnya.
Soal pemberantasan korupsi, kata Mama Emi, hukum harus ditegakkan sekalipun langit runtuh. "Hukum adalah panglima utama," ujarnya.
"Begitupun Bapak Marianus Sae. Hukum yang nantinya akan menyatakan kepastian status beliau. Mari kita hormati asas praduga tak bersalah, dan mari kita semua menjadi masyarakat yang taat dan menghormati hukum," ujarnya.
"Satu yang pasti seorang Marianus Sae adalah pemimpin yang mau bekerja keras untuk kepentingan masyarakat dan benar-benar telah terbukti dan dirasakan rakyatnya saat menjabat Bupati Ngada," imbuhnya.
[nes]