Partai Amanat Nasional (PAN) memanfaatkan bulan Mei ini untuk 'jualan' Amien Rais sebagai inisiator reformasi. Namun upaya PAN ini menuai pro-kontra. Aktivis '98 Desmond J Mahesa tegas menolak klaim tersebut.
"Tidak ada yang bisa mengÂklaim, bila gelombang demonÂstrasi 98 yang berujung jatuhÂnya Soeharto sebagai inisiaÂtor perjuangannya. Termasuk Amin Rais. Tidak ada inisiator, jangan klaim," kata Desmond saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin. Berikut pernyataan lengkap Desmond J Mahesa terkait hal tersebut.
Kok Anda tidak setuju kalau Amien Rais disebut sebagai inisiator reformasi, apa alasan Anda? Mari kita luruskan sejarah. Reformasi 98 merupakan kristalÂisasi perjuangan mahasiswa sejak tahun 74 yang melawan arogansi kekuasaan saat itu. Tidak ada inisiator, tidak ada yang menggerakkan. Bahkan kalau mau jujur, pemicu dari reforÂmasi 98 itu awalnya peristiwa 27 Juli atau Kuda Tuli. Soeharto ingin menyingkirkan Megawati. Karena dari sanalah kemudian muncul panggung reformasi. Tapi ini juga tidak bisa diklaim milik PDIP. Tahun 98, sejumlah aktivis kepemudaan, kampus dan LSM mulai melakukan unÂjuk rasa besar-besaran di jalan. Puncaknya di Jakarta, di mana gelombang mahasiswa akhirnya berhasil menduduki Gedung DPR/MPR untuk menurunkan Soeharto.
Nah saat menguasai gedung DPR, bukankah Amien Rais tampil sebagai pembicara di hadapan ribuan mahasiswa... Benar saat itu Amien Rais orasi. Tapi kapasitasnya bukan sebagai inisiator atau penggerak kami. Justru kami menganggapÂnya tak lebih dari sekadar artis yang kami undang, disediakan panggung, lalu berorasi.
Tapi selama Orde Baru, Amien Rais menjadi tokoh yang paling vokal mengkritisi rezim saat itu? Karena dia vokal, makanya mahasiswa mengundangnya unÂtuk berorasi. Tapi kalau disebut sebagai inisiator, itu yang keÂbablasan. Pertanyaannya apakah Amien Rais bisa menggerakan mahasiswa? Jawabannya tidak. Kekecewaan terhadap rezim Orde Baru yang sudah mengÂkristal akhirnya menyatukan mahasiswa. Tidak ada yang menggerakan dan tidak ada yang boleh mengklaim sebagai inisiator.
Baru-baru ini Sri Bintang menyebut Amien justru sebagai pengkhianat. Anda setuju? Kalau saya lebih senang meÂnyebut Amien Rais sebagai pecundang. Dia artis yang kita undang saat pergerakan hingga akhirnya reformasi itu lahir. Lantas dia mendapatkan keunÂtungan dari reformasi dengan mendirikan PAN hingga akhÂirnya menjadi Ketua MPR. Tapi dia melupakan subtansi perjuanÂgan mahasiswa.
Maksud Anda melupakan substansi perjuangan mahaÂsiswa apa? Reformasi 98 itu keinginan kami mahasiswa untuk memÂbawa Indonesia pada tujuan kita bernegara seperti amanat para pejuang kita. Tapi setelah reformasi bergulir, dilakukan amandemen konstitusi yang justru menjadi titik awal jeÂbolnya konstitusi kita dalam bernegara.
Bukankah amandemen terÂhadap Undang-UndangDasar itu bagian dari membangkitÂkan semangat demokrasi yang selama 32 terkekang di era orde baru? Tidak. Amandemen itu justru menjebol pertahanan konstitusi kita. Tujuan bernegara yang diÂimpikan para pendiri bangsa, jauh panggang dari api karena amandemen itu. Misalnya, kekaÂyaan alam yang dikuasai negara menjadi bias maknanya. Belum lagi soal penanaman modal asing. Jadi, apa yang dilakukan Amien Rais berbeda saat dulu dipangÂgung dengan di parlemen.
Tapi soal hasil amandemen itu jadinya seperti saat ini tidak bisa juga disalahkan sepenuhnya pada Amien Rais saja dong? Benar, amandemen itu buÂkan salah Amien Rais. Apalagi permasalahan yang ada itu akuÂmulasi dari kisah-kisah kelam sebelumnya. Tapi dia sebagai Ketua MPR yang bertanggungÂjawab terkait melencengnya amandemen konstitusi itu. Tidak ada sikap tegas saat perumusan amandemen itu. Bahkan kepuÂtusan saat itu diambil secara voting. Makanya saya sebut dia sebagai pecundang.
Saat ini Gerindra dan PAN sedang dalam upaya koalisi. Dengan mengkritik Amien Rais, Anda tidak khawatir keÂharmonisan hubungan partai Anda terganggu? Ini tidak ada hubungan dengan Amien Rais sebagai PAN dan saya sebagai kader Gerindra. Saya berbicara, hanya ingin meluruskan sejarah yang ada. Lagian, aktivis 98 tidak rela, bila reformasi dimanfaatkan PAN untuk jualan Amien Rais yang diklaim sebagai inisiator. Bagi saya itu kebablasan yang tidak boleh dibenarkan. ***