Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Walikota Perancis: Islam Adalah Akar Masalah

SELASA, 08 MEI 2018 | 12:53 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Walikota kota Béziers di Perancis, Robert Menard mengkritik cetak biru pemerintah pusat untuk mengatasi kemiskinan, pengangguran dan kejahatan di pinggiran kota.

Dia menilai bahwa cetak biru tersebut mengabaikan peran Islam dalam krisis sosial yang sedang tumbuh.

Dalam sebuah video yang viral menunjukkan bahwa pekan lalu dia mengatakan bahwa inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan perkotaan Perancis gagal mengidentifikasi akar masalah.


Menard mengatakan bahwa proyek yang dirancang untuk merevitalisasi daerah pinggiran yang menderita di negara itu sebagian besar berfokus pada perubahan kosmetik. Menard mencatat bahwa bahkan setelah lingkungan yang bermasalah di kotanya telah menerima 130 juta euro untuk proyek perumahan baru, situasinya tidak membaik.

"Ketika tamu lain menyarankan bahwa kami menyelesaikan real estat, sekarang kami harus mengurus pekerjaan, layanan publik, dan semua hal lainnya," kata Menard.

"Tapi itu bukan masalahnya! Masalahnya di lingkungan itu adalah Islam," sambungnya.

Kritiknya itu dilontarkan untuk laporan terbaru yang ditulis oleh mantan menteri Perancis Jean-Louis Borloo yang merekomendasikan 19 program sosial dan ekonomi untuk membantu daerah pinggiran yang paling tertindas di Perancis. Laporan itu ditagih sebagai jawaban Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap kekhawatiran yang semakin meningkat atas ketegangan sosial dan ekonomi di negara tersebut.

Namun, menurut Menard, laporan setebal 60 halaman itu tidak menyebutkan Islam.

Menard telah menjadi kampanye anti-migran yang vokal dan kontroversial. Pada bulan Oktober 2016, dia memasang poster di sekitar kotanya memperingatkan bahwa negara telah memberhentikan migran di Béziers.

"Saya akan melakukan segalanya untuk memastikan bahwa para migran ini tidak menetap," kata Menard dalam sebuah wawancara pada saat itu.

Pada April 2017, Menard didenda 2.000 euro karena menghasut kebencian terhadap Muslim. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya