Berita

Granger/BBC

Dunia

Ulah Bajak Laut Suriname, Puluhan Nelayan Guyana Dibantai Sadis

JUMAT, 04 MEI 2018 | 13:26 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Guyana David Granger mengecam serangan bajak laut terhadap puluhan nelayan di Suriname pekan lalu. Dia menyebut serangan itu tak ubahnya pembantaian.

"Ini adalah pembantaian besar, sebuah tragedi besar," kata Granger pada hari Kamis.

Empat kapal yang membawa sekitar 20 orang diserang di lepas pantai tetangga Suriname di Amerika Selatan Jumat lalu.


Sejauh ini baru tiga jasad nelayan yang ditemukan. Diduga para nelayan tersebut dipaksa terjun ke laut dengan beban diikatkan ke kaki mereka.

Para nelayan tersebut yang kebanyakan dari mereka orang Guyana, dipukuli dan dirampok.

Granger mengatakan kepada wartawan pada Kamis (4/5) bahwa Guyana telah sangat sukses dalam membatasi pembajakan di wilayah tersebut tetapi bahwa serangan mematikan terakhir telah datang sebagai kemunduran besar.

"Kami menyampaikan simpati kepada keluarga korban," tambahnya.

Tim pencarian dan penyelamatan terus beroperasi di wilayah itu, dengan otoritas Suriname dan Guyana bekerja sama.

Keluarga korban diberitahu bahwa mereka akan didukung oleh pemerintah.

Pembajakan telah lama menjadi masalah di perairan lepas Suriname dan Guyana, meskipun jumlah insiden yang dilaporkan telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya