Berita

Skipal dan Yulia/Net

Dunia

Eks Agen Ganda Rusia Terpapar Racun Kelas Militer Hingga 100 Gram

JUMAT, 04 MEI 2018 | 10:56 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Eks mata-mata Rusia Sergei Skipal dan putrinya, Yulia diracun dengan dosis agen saraf cair sebesar 50-100 gram Maret lalu.

Begitu kata direktur jenderal pengawas senjata kimia internasional.

Ahmet Üzümcü, dari Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia, mengatakan jumlah novichok atau racun kimia kelas militer digunakan secara signifikan lebih dari yang dibutuhkan untuk tujuan penelitian.


Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, Üzümcü mengatakan dia telah diberitahu bahwa sekitar 50-100 gram agen saraf dianggap telah digunakan dalam serangan di Salisbury. 100 gram yang setara dengan 100 ml merupakan jumlah maksimum cairan yang diijinkan dibawa bagasi di penerbangan.

"Untuk kegiatan penelitian atau perlindungan yang Anda perlukan, misalnya, lima hingga 10 gram atau lebih, tetapi bahkan di Salisbury sepertinya mereka telah menggunakan lebih dari itu, tanpa mengetahui jumlah tepatnya, saya diberitahu mungkin 50, 100 gram atau lebih, yang melampaui kegiatan penelitian untuk perlindungan," jelasnya.

Sampel dari racun dikumpulkan dari pegangan pintu rumah Skripal, bangku taman di mana keduanya ambruk.

"Satu hal, mungkin, yang penting untuk dicatat adalah bahwa racun saraf tampaknya sangat persisten," Üzümcü berkata.

"Itu tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca. Itu menjelaskan, sebenarnya, bahwa mereka dapat mengidentifikasinya setelah selang waktu yang cukup lama. Kami mengerti itu juga kemurnian tinggi, " sambungnya. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya