Berita

Javad Zarif/Repro

Dunia

Iran Punya Hak Merespon Jika AS Tarik Diri Dari Kesepakatan Nuklir 2015

JUMAT, 04 MEI 2018 | 08:16 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa negaranya memiliki hak untuk menanggapi jika Amerika Serikat, sebagai pihak dalam kesepakatan nuklir 2015, menarik diri dari perjanjian tersebut.

Dalam pesan video yang diposting di YouTube pada hari Kamis (3/5), Zarif membandingkan komitmen penuh Teheran dengan pihaknya dari tawar-menawar untuk pelanggaran kesepakatan Washington, yang secara resmi disebut dengan Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

Dia menekankan bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah menegaskan bahwa Iran telah menerapkan semua kewajibannya di bawah JCPOA.


"(Namun) Amerika Serikat secara konsisten telah melanggar perjanjian tersebut terutama dengan mem-bully orang lain dari melakukan bisnis dengan Iran," jelasnya.

Dia juga menegaskan bahwa kembali kesepakatan nuklir tidak dapat dinegosiasikan ulang.

"Kami tidak akan mengalihdayakan keamanan kami, kami juga tidak akan menegosiasikan kembali atau menambah kesepakatan yang telah kami terapkan dengan itikad baik," kata Zarif.

"Pada hari-hari mendatang Amerika Serikat harus memutuskan apakah akhirnya akan mematuhi kewajibannya. Iran berdiri teguh dalam menghadapi upaya dan intimidasi yang sia-sia. Tetapi jika AS terus melanggar perjanjian, atau jika itu menarik sama sekali, kita akan latihlah hak kami untuk merespons dengan cara yang kami pilih," tegasnya. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya