Berita

Foto: Istimewa

Nusantara

Kepala BIN: Indonesia Kini Di Tengah Pertarungan Ideologi

SABTU, 28 APRIL 2018 | 14:23 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Indonesia saat ini berada di tengah peratarungan ideologi yang mempengaruhi cara pandang masyarakat sebagai sebuah bangsa.

Di antara ideologi tersebut adalah ideologi radikal yang membawa semangat pan-islamisme, ideologi komunis yang berupaya mempengaruhi kebijakan negara terhadap kelompok proletar, serta kebijakan ultra nasionalisme ala AS untuk mendorong imperialisme dan dominasi AS di dunia.

"Kontestasi ideologi-ideologi ini melahirkan perebutan pasar ideologi dan pencarian ideologi alternatif ditambah dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang memudahkan orang untuk mencari nilai-nilai atau ideologi yang sesuai dengan keyakinannya," kata Kepala BIN, Jenderal. Pol. Purn. Budi Gunawan dalam Kuliah Umum yang disampaikannya di Munas VI BEM PTNU Se-Nunsantara di kampus III Universitas Wahid Hasyim Semarang akhir pekan ini (Sabtu, 28/4). Acara tersebut dihadiri oleh seluruh pengurus BEM PT NU sejumlah 272 kampus.


Dalam kesempatan itu, Budi menambahkan bahwa pertarungan ideologi itu bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara lain, tidak terkecuali Amerika Serikat.

Di negeri Paman Sam sendiri saat ini terjadi pertarungan ideologi antara liberalisme yang mempunyai prinsip pasar bebas dengan nasionalisme proteksionis yang mengedepankan prinsip "America First" untuk melindungi kepentingan nasionalnya.

"Pertentangan ini bahkan telah membentuk polarisasi di masyarakat AS dan timbulkan kegamangan di kalangan generasi muda AS. Sementara RRT (Republik Rakyat Tiongkok) dapat mempertahankan identitas bangsa nya yang memiliki ideologi komunis dengan mengakomodasi praktek kapitalis untuk meningkatkan kondisi ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya," sambungnya.

Bagi bangsa indonesia yang majemuk dengan lebih dari 663 kelompok suku besar dan 652 bahasa, sambungnya, situasi ini mengancam kebhinekaan yang menjadi ruh bangsa.

"Pancasila sebagai ideologi perekat bangsa indonesia yang selama ini telah mempersatukan kebhinekaan indonesia mendapatkan ujian berat berupa gempuran dari ideologi-ideologi luar, apabila hal ini dibiarkan maka rakyat indonesia tidak lagi dapat mengasosiasikan dirinya sebagai sebuah bangsa besar dalam bingkai negara kesatuan republik indonesia. Ancaman masuknya ideologi asing dapat menggoyahkan ketahanan ideologi nasional, dan berdampak pada kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara," tambahnya.

Dia menambahkan bahwa berbagai gerakan perbaikan bangsa ini umumnya juga dimotori oleh mahasiswa. Sejarah membuktikan bahwa gerakan mahasiswa menjadi motor perubahan pada bangsa indonesia ini, seperti tritura tahun 1966 serta gerakan reformasi 1998.

"Untuk menangkal paham radikalisme tumbuh dan berkembang di indonesia diperlukan strategi nasional untuk memantapkan pancasila sebagai way of life bangsa. Fokus utama dalam strategi nasional pembinaan ideologi pancasila diarahkan pada upaya secara optimal dan komprehensif dalam internalisasi nilai-nilai pancasila kepada seluruh masyarakat, serta upaya defensif untuk proteksi ideologi pancasila dari serbuan ideologi asing," tegasnya seperti keterangan yang diterima redaksi. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya