Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Tingkat Kemiskinan Peru Naik Satu Poin Sejak 16 Tahun Lalu

RABU, 25 APRIL 2018 | 09:57 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Tingkat kemiskinan di Peru meningkat tahun lalu untuk pertama kalinya sejak 2001. Menurut data resmi yang dirilis pemerintah Peru pekan ini, angka kemiskinan di negara itu naik satu poin menjadi 21,7 persen.

Peru telah memangkas tingkat kemiskinannya dengan rata-rata sekitar 4 poin persentase antara tahun 2006 dan 2012 dengan lonjakan harga untuk ekspor mineral utama negara tersebut. Tapi penurunan melambat dalam beberapa tahun terakhir karena ledakan komoditas global mundur.

Skandal korupsi besar-besaran dan bentrokan berulang antara cabang legislatif dan eksekutif menghambat investasi tahun lalu dan memimpin mantan presiden Pedro Pablo Kuczynski untuk mengundurkan diri.


Juga pada tahun 2017, 375.000 orang Peru bergabung dengan jajaran orang miskin, yang dinamakan lembaga statistik Inei sebagai individu yang bertahan hidup dengan kurang dari 338 sol (atau sekitar USD 105) per bulan.

Dengan demikian, sekitar 6,9 juta orang Peru sekarang hidup dalam kemiskinan, 44 persen di antaranya berada di pedesaan Peru. Namun, kenaikan tingkat kemiskinan tahun lalu dipimpin oleh lonjakan 2,3 persentase titik di ibukota Lima, rumah bagi sekitar 10 juta orang.

"Ini tidak bisa diterima. Kami harus bekerja lebih keras untuk membalikkan keadaan ini," kata Presiden Peru Martin Vizcarra seperti dimuat Reuters.

Vizcarra, mantan wakil presiden, menggantikan Kuczynski setelah mengundurkan diri bulan lalu dan telah berjanji untuk memfokuskan kembali upaya pemerintah dalam belanja infrastruktur untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang melambat menjadi 2,5 persen tahun lalu.

Menurut data Bank Sentral Peru, pada 2017, investasi publik menyusut 2,8 persen dan investasi swasta tumbuh 0,3 persen. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya