Berita

Mohammad Sohibul Iman/Net

Wawancara

WAWANCARA

Mohammad Sohibul Iman: Kalau Pak Gatot Mau Dampingi Pak Prabowo Dari PKS, Maka Harus Lewat Majelis Syuro Dulu

RABU, 25 APRIL 2018 | 09:49 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Tuntutan agar Calon Presiden Prabowo Subianto menentukan pilihan calon wakil presiden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus diwacanakan. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera ingin Prabowo segera memilih salah satu dari sembilan kader PKS yang dijagokan sebagai bakal cawapres. Keputusan Prabowo sangat dinantikan, karena akan menentukan arah koalisi dengan PKS di Pemilu 2019.

Sembilan kader PKS yang di­jagokan sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto adalah; Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Fungsionaris PKS M Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, Anggota DPR Tifatul Sembiring, Anggota DPR Al Muzammil Yusuf MS, dan Anggota DPR Mardani Ali Sera.

Lantas bagaimana seandainya Prabowo menolak nama-nama tersebut? Apakah PKS tetap bertahan dalam koalisi bersama Gerindra, atau beralih ke po­ros lainnya? Lalu bagaimana peluang sembilan nama terse­but? Berikut penuturan leng­kap Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman.


Kalau dari sembilan nama itu tidak ada yang dipilih, apakah PKS akan hengkang dari koalisi dengan Gerindra?
Enggak, kami enggak ada ren­cana untuk itu. Kami membuka semua pilihan. Saya katakan, lebih banyak paslon, lebih baik. Sekarang kalau teman Demokrat mengajak berbicara, oke saya terima pembicaraan itu. Kami lihat bagaimana petanya nanti. Kelima partai ini kan bisa bentuk dua poros.

Artinya PKS konsisten dengan Prabowo?

Oh iya. Kalau tidak konsisten, kemarin malam tidak akan ada pertemuan.

Kabarnya di internal PKS ada yang inginkan capres lain?
Enggak bisa terbelah begitu. Ini kan keputusan majelis syuro. Jadi tugas saya memperjuangkan yang sembilan ini. Kalau ada yang mau masuk atas nama representasi PKS, seperti Pak Gatot (Nurmantyo) yang katanya ingin lewat PKS, itu juga harus lewat majelis syuro dulu. Enggak bisa tiba-tiba tam­bah jadi 10 dengan Pak Gatot. Saya harus berjuang sembilan ini atas nama PKS. Kalau Pak Gatot diberikan kendaraan oleh Gerindra, kami terima juga, yang penting cawapresnya dari PKS.

Kalau Anies Baswedan mau maju lewat PKS apa juga harus begitu?
Iya, sama. Anies Baswedan kalau mau maju atas nama PKS harus masuk majelis syuro dulu. Tapi sampai hari ini yang masuk majelis syuro cuma sembilan nama itu. Jadi enggak bisa ujug-ujug nambah.

Oh ya, sejauh ini perkem­bangan komunikasi antara PKS dengan Gatot?

Pak Gatot sebulan lalu komunikasi dengan saya, dan tim saya. Dia minta waktu, dan saya kasih waktu hari Jumat. Tapi menjelang hari-Hmalamnya Gatot membatalkan. Dia pergi ke mana gitu. Bagi saya, dalam konteks itu komunikasi dengan kami bukan prioritas. Katanya mau rancang waktu lainnya, tapi sampai sekarang yang baru disepakati pertemuan antara tim Selendang Putih dengan tim saya. Katanya nanti akan dicair­kan waktu untuk bertemu.

PKS buka peluang untuk Gatot?
Terbukalah, kami terbuka untuk semuanya. Sebelum KPU menetapkan capres-cawapres, semuanya terbuka. Politik itu kan seni segala kemungkinan.

Sembilan nama ini katanya telalu banyak, dan bakal mengerucut?
Boleh saja disebut terlalu banyak, yang penting saya mem­perjuangkan.

Kapan akan dikerucutkan nama-namanya?
Enggak ada, enggak ada pengerucutan nama.

Katanya mulai mengerucut ke Aher?
Enggak ada, enggak ada yang mengerucut. Sembilan nama ini akan dikomunikasikan.

Mekanisme yang disepakati dengan Prabowo seperti apa?

Bukan masalah ditunjuk. Ini kami komunikasi dengan tokoh yang berpeluang bersama kami, kemudian kami diskusikan satu per satu sampai mendapat yang optimal.

Lalu peluang kesembilan kader PKS bagaimana?

Ya semua yang sembilan ini peluangnya sama. Nanti tinggal ba­gaimana pembicaraannya ya, tentu dengan Pak Prabowo-nya. ***

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya