Berita

Dolar AS/Net

Dunia

Iran Ganti Dolar AS Dengan Euro Untuk Transaksi Perdagangan Internasional

SELASA, 24 APRIL 2018 | 11:39 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Iran resmi mengganti dolar AS dengan euro dalam transaksi perdagangan internasional.

Gubernur bank sentral Iran (CBI) Valiollah Seif mengatakan bahwa Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei telah menyambut sarannya untuk mengganti dolar AS dengan euro dalam perdagangan luar negeri.

Dia menyebut bahwa dolar AS tidak memiliki tempat dalam transaksi Iran. Kebijakan baru ini bisa dilaporkan mendorong badan pemerintah dan perusahaan terkait dengan negara untuk meningkatkan penggunaan euro dengan mengorbankan mata uang Amerika Serikat.


Menanggapi langkah Iran tersebut, Kepala bank investasi Perancis milik negara Bpifrance mengatakan  dalam sebuah pernyataan bahwa Perancis akan mulai menawarkan kredit dalam denominasi euro untuk pembeli barang-barang Iran akhir tahun ini untuk menjaga perdagangan keluar dari jangkauan sanksi Amerka Serikat.

Sementara itu, menurut Direktur Peraturan dan Urusan Valuta Asing CBI, Mehdi Kasraeipour, sebagai bagian dari embargo perdagangan, bank-bank Amerika Serikat dilarang berurusan dengan Iran.

Bulan lalu, Teheran mengumumkan bahwa pesanan pembelian oleh pedagang yang didasarkan pada mata uang Amerika Serikat tidak akan lagi diizinkan untuk melalui prosedur impor. Langkah ini mengikuti permintaan resmi oleh CBI dan secara khusus dimaksudkan untuk mengatasi fluktuasi tingkat pasar dolar AS.

Mata uang Iran telah kehilangan hampir setengah dari nilainya di pasar bebas sejak September lalu. Rial Iran telah jatuh ke rekor terendah sekitar 60.000 terhadap dolar sebelum pihak berwenang menetapkan suku bunga tetap sebesar 42.000 dan memperingatkan Iran bahwa mereka akan menghadapi hukuman karena menggunakan suku bunga lainnya.

Khamenei menyalahkan musuh-musuh asing untuk masalah terbaru di pasar mata uang dan meminta dinas intelijen Iran untuk meredakan plot melawan republik Islam. Demikian seperti dimuat Russia Today. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya