Berita

Foto: BBC

Dunia

Pasca Insiden Southwest Airlines, Otoritas Penerbangan Perintahkan Inspeksi Ratusan Mesin Jet

SABTU, 21 APRIL 2018 | 11:45 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Otoritas penerbangan Amerika Serikat dan Eropa telah memerintahkan pemeriksaan darurat mesin jet serupa dengan yang terlibat dalam kecelakaan fatal di penerbangan Southwest Airlines awal pekan ini.

Insiden tersebut enyebabkan seorang penumpang wanita meninggal setelah hampir tersedot dari kabin penerbangan Southwest Airlines dalam perjalanan dari New York ke Dallas awal pekan ini. Penyidik ​​mengatakan ada kesalahan dengan bilah kipas mesin.

Pasca insiden itu, pihak regulator penerbangan mengatakan ada hampir 700 mesin Boeing 737 yang perlu diperiksa di seluruh dunia selama 20 hari ke depan.


"Kegagalan pisau kipas karena retak bisa mengakibatkan mesin dalam penerbangan shutdown, pembebasan tidak terkendali puing-puing, (dan) dekompresi pesawat yang mungkin terjadi," kata Federal Aviation Administration (FAA) AS dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan inspeksi jelang akhir pekan ini.

Bilah kipas yang telah mengalami sejumlah penerbangan akan diberikan tes ultrasonik, mereka menambahkan.

Southwest Airlines Penerbangan 1380, sebuah Boeing 737 yang membawa 149 orang, terpaksa melakukan pendaratan darurat di bandara Philadelphia menyusul kesalahan dengan salah satu mesin CFM56-7B-nya.

Sementara itu, Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) menyebut bahwa investigasi awal menemukan bukti kelelahan logam di mana pisau kipas putus.

Dimuat BBC, mesin CFM56-7B sendiri saat ini digunakan di lebih dari 8.000 pesawat Boeing 737 di seluruh dunia.

Ketua NTSB Robert Sumwalt mengatakan kepada wartawan bahwa pisau kipas telah putus karena kelelahan logam dan patah tulang kedua telah dicatat sekitar setengah panjangnya.

Dia tidak bisa mengatakan jika insiden itu mengindikasikan masalah armada dengan Boeing 737-700. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya