Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Delapan Orang Masuk Bui Karena Pembicaraan Rahasia Pejabat Dan Mafia Italia

SABTU, 21 APRIL 2018 | 09:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pengadilan di Italia menghukum delapan orang, termasuk bos mafia, penyidik ​​polisi dan rekan dekat Silvio Berlusconi, atas upaya rahasia untuk bernegosiasi dengan mafia Sisilia untuk mengakhiri kampanye pemboman berdarah pada 1990-an.

Setelah putusan, anggota masyarakat bersorak jaksa. Delapan pria dijatuhi hukuman penjara dengan hukuman mulai dari delapan hingga 28 tahun. Di antara mereka yang dihukum, termasuk tiga mantan kepala departemen polisi keamanan serta co-founder dari partai Forza Italia Berlusconi, Marcello Dell’Utri.

Kasus lima tahun itu telah mengungkap salah satu bab paling suram dalam sejarah Italia baru-baru ini, karena terkait pembicaraan rahasia diadakan antara yang berusaha membatalkan undang-undang anti-mafia yang keras.


Sebagai bagian dari kampanye mereka untuk menekan negara, mafia yang pada saat itu dipimpin oleh keluarga Corleone melepaskan serangkaian bom dan pembunuhan yang menewaskan 23 orang termasuk jaksa anti-mafia Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino.

"Ini adalah keputusan bersejarah," kata jaksa Nino Di Matteo dalam putusan pengadilan.

Di Matteo mengatakan putusan itu membuktikan bahwa salah seorang tersangka. Dell'Utri adalah perantara yang menghubungkan mafia dan pemerintah Berlusconi baru pada Mei 1994.

"Hubungan itu tidak berhenti dengan Berlusconi, pengusaha, tetapi tiba di Berlusconi, politisi," dia kata.

Menurut jaksa, para pejabat Italia berkomunikasi dengan mafia "ayah baptis" Totò Riina, yang meninggal di penjara November lalu, dalam upaya untuk menghentikan gelombang pembunuhan mafia dan pemboman.

Selama kontak dengan pejabat negara, bos mafia menawarkan untuk menghentikan pemboman sebagai balasan atas pengurangan hukuman karena para mafia yang dipenjara dan peninjauan kembali semua keyakinan.

Dell'Utri dijatuhi hukuman 12 tahun penjara karena merongrong negara, seperti dua jenderal polisi paramiliter yang sudah pensiun dan mantan kolonel.

Dell’Utri sebelumnya sudah menjalani hukuman tujuh tahun karena penipuan pajak, akuntansi palsu, dan tindakan konspirasi dengan mafia Sisilia. Demikian seperti dimuat The Guardian. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya