Berita

Jacinda Ardern mengenakan jubah tradisional saat bertemu Ratu Inggris/BBC

Dunia

Kenakan Jubah Khas Pribumi Saat Temui Ratu Inggris, PM Selandia Baru Kebanjiran Pujian

SABTU, 21 APRIL 2018 | 09:19 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mencuri perhatian dalam pertemuan negara Persemakmuran di London pekan ini.

Pasalnya, dia hadir dan menemui Ratu Elizabeth II dengan mengenakan jubah Maori tradisional.

Jubah itu adalah korowai, jenis pakaian yang dianyam dengan bulu dan direndam dalam sejarah, tradisi dan makna budaya Selandia Baru.


Jubah semacam itu biasanya dipakai oleh Maori, atau penduduk asli atau pribumi Selandia Baru hanya pada acara-acara khusus.

Foto-foto Ardern memakai korowai telah menghasilkan gelombang kebanggaan, antusiasme dan dukungan online, dengan banyak orang, terutama warga Selandia Baru yang memujinya.

"Itu membuat saya sangat emosional," kata Ranui Ngarimu, penenun senior suku Nga Tahu Maori.

"Itu adalah pengakuan nyata dari prestise dan kekuatan seorang wanita," tambahnya.

"Untuk mengenakan sesuatu yang sangat intrinsik dari tempat ini di sini, dan baginya untuk memakainya di acara itu mengetahui bahwa dia akan difoto dari setiap sudut, itu adalah pengakuan nyata dari hubungannya dengan orang-orang Maori dan dengan Selandia Baru," sambungnya.

Sementara itu, Vini Olsen-Reeder yang adalah seorang Maori dan seorang dosen di Universitas Victoria menjelaskan bahwa korowai adalah bentuk jubah yang sangat khusus.

"Ada banyak jenis jubah yang berbeda, tetapi korowai adalah yang memiliki prestise tertinggi."

Secara tradisional, korowai hanya akan diberikan hanya kepada orang-orang dari tingkatan atas masyarakat Maori, atau diberikan sebagai hadiah kepada orang-orang dari luar komunitas jika mereka dianggap berdiri sama tinggi.

Dalam hal ini korowai diberikan kepada Ardern oleh kelompok Maori di London, untuk dia pakai di KTT Persemakmuran. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya