Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Penerbangan Langsung Rusia-AS Bisa Berhenti Karena Blokade Visa

JUMAT, 20 APRIL 2018 | 13:11 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Koneksi penerbangan langsung antara Rusia dan Amerika Serikat bisa terhenti total, karena kebijakan blokade visa Amerika Serikat dan terus berlangsung terhadap warga Rusia.

"Kami tidak dapat mengesampingkan bahwa kedua negara dapat dibiarkan tanpa transportasi udara (langsung). Aeroflot, yang merupakan satu-satunya perusahaan yang mengoperasikan penerbangan reguler antara Rusia dan Amerika Serikat, mungkin terpaksa menghentikannya, karena para pilotnya menghadapi kesulitan besar dengan visa Amerika," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

Seorang perwakilan Aeroflot sejak itu mengkonfirmasi masalah yang sedang berlangsung karena kesulitan memperoleh visa Amerika Serikat.


Tahun lalu, Amerika Serikat diketahui memperpanjang waktu tunggu visa menjadi 85 hari, dan baru-baru ini menaikkannya menjadi 250 hari. Hal itu membuat pengajuan permohonan untuk visa tidak ada gunanya secara efektif.

Washington berdalih bahwa hal itu terjadi karena kekurangan staf konsuler di Rusia. Namun Rusia menyebut bahwa hal itu terjadi karena adanya blokade visa yang secara sadar dilakukan.

"Washington telah memberlakukan blokade visa secara sadar, sebagai cara lain untuk memberi tekanan (pada Moskow).  Mereka sengaja menargetkan warga Rusia karena politik internasional independen Rusia, membahayakan perjalanan untuk bisnis, budaya, ilmiah, dan hanya keluarga dan (kunjungan) yang bersifat ramah, secara massal," kata pernyataan itu.

"Otoritas Amerika Serikat tampaknya takut bahwa mengunjungi Rusia akan membuka mata orang Amerika umum pada absurditas propaganda anti-Rusia yang mereka berikan, dan karena itu sengaja mengacaukan kontak antara masyarakat," sambung pernyataan tersebut seperti dimuat Russia Today. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya