Berita

Dompet Dhuafa/Net

Nusantara

Dompet Dhuafa Dan BWI Resmikan Rumah Sakit Mata Pertama Di Serang

JUMAT, 20 APRIL 2018 | 07:18 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) mendirikan Rumah Sakit Khusus Mata di Kota Serang, Banten.

Rumah sakit tersebut berdiri diatas tanah wakaf milik keluarga Achmad Wardi sehingga diberi nama Rumah Sakit (RS) Mata Achmad Wardi BWI-DD, dan termasuk kedalam Rumah Sakit khusus Kelas C. Pembangunan rumah sakit ini merupakan bagian dari upaya peningkatan taraf kesehatan masyarakat di kota Serang dan sekitarnya.

Berdasarkan Profil Kesehatan Pemerintah Daerah Banten hingga tahun 2016 di kota Serang Banten terdapat sembilan rumah sakit, yang tersebar di empat kecamatan. Namun belum ada rumah sakit khusus mata.


RS. Mata Achmad Wardi BWI-DD sendiri bekerjasama dengan Klinik Mata Utama (KMU) dan merupakan Rumah Sakit Khusus mata pertama di Kota Serang, Banten dengan teknik operasi tanpa jahit dan menggunakan alat-alat medis terkini, dengan layanan unggulan ‘Vitreoretina” dan “ Cataract Centre”. Selain ini, RS. Mata Achmad Wardi juga membuka Unit Gawat Darurat untuk pelayanan kesehatan umum.

"Hadirnya RS Mata Achmad Wardi di Serang, Banten merupakan bagian dari tonggak sejarah karena untuk pertama kalinya nazir BWI dan Dompet Dhuafa bekerjasama di bidang rumah sakit. Ini menjadi momentum pengelolaan wakaf produktif di Indonesia yang memastikan amanah agar aset wakaf tersebut memberikan pahala sepanjang masa bagi orang yang berwakaf (muwakif)," kata drg. Imam Rulyawan, MARS sebagai Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi dalam keterangan yang diterima redaksi.

"Selain menjadi tonggak sejarah di Indonesia dalam pengelolaan wakaf produktif, keberadaan RS Mata Achmad Wardi ditargertkan pada tahun 2018 dapat melayani 4.655 jiwa pasien yang terlayani sementara sebanyak 175 penerima manfaat untuk jatah operasi katarak, hal ini tidak terlepas dari prevelansi penderita Katarak mencapai 1,5-2 persen dari total jumlah penduduk dan memiliki taraf ekonomi ke bawah," sambung drg. Imam Rulyawan, MARS. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya