Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pemutaran "Black Panther" Akhiri 35 Tahun Larangan Nonton Bioskop Di Saudi

KAMIS, 19 APRIL 2018 | 11:42 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Arab Saudi mengakhiri larangan 35 tahun di bioskop dengan pemutaran perdana film "Black Panther".

Perusahaan bioskop terbesar Amerika, AMC, (AMC) memainkan blockbuster Hollywood pada hari Rabu (18/4) di bioskop satu layar barunya di distrik keuangan ibukota Riyadh.

Pembukaan gala terbatas pada sekitar 500 tamu undangan, eksekutif dan pejabat, tetapi pemutaran film publik akan segera dimulai.  Seorang pejabat Saudi mengatakan bahwa pembukaan bioskop untuk publik akan terjadi mulai 1 Mei.


AMC mengatakan pria dan wanita akan bisa duduk bersama di pemutaran gala. Pejabat Saudi mengatakan juga tidak akan ada pemisahan ketika teater terbuka untuk umum. Selain itu, penonton bioskop akan dapat memilih antara pemutaran film campuran, atau pemutaran film khusus pria dna khusus wanita saja.

Pria dan wanita Saudi biasanya dipisahkan di tempat umum. Tapi pembatasan itu belakangan lebih merenggang. Pria dan wanita dapat duduk bersama di beberapa konser musik dan acara di tahun 2017.

Tiga layar selanjutnya diperkirakan akan dibuka di bioskop AMC dalam beberapa bulan mendatang dan akan menampilkan berbagai film Hollywood.

Akhir tahun lalu, Arab Saudi mengumumkan akan memungkinkan bioskop untuk dibuka di negara itu sebagai bagian dari perbaikan ekonomi, dijuluki Visi 2030.

Pemerintah berharap bahwa membuka bioskop akan bertindak sebagai katalis untuk pertumbuhan ekonomi dan diversifikasi, menciptakan peluang kerja baru dan menyediakan kesempatan bagi para warga Saudi yang lebih besar. Tujuannya selama beberapa tahun ke depan adalah mengurangi ketergantungan ekonomi Saudi pada minyak.

AMC adalah perusahaan pertama yang mencetak lisensi operasi dari Kementerian Kebudayaan Saudi.

"Kami akan menunjukkan film Hollywood khas yang sangat populer di Amerika Serikat dan Eropa dan tempat lain di dunia," kata CEO AMC Adam Aron kepada CNN.

"Hollywood telah menunjukkan film di Timur Tengah untuk waktu yang lama dan telah membuktikan bahwa itu dapat menjadi sensitif terhadap budaya lokal di sini dan di wilayah ini," sambungnya. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya