Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Survei: Tidak Semua Warga Percaya TV Sebagai Sumber Informasi

KAMIS, 19 APRIL 2018 | 09:40 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sebagian besar warga Rusia saat ini memilih untuk mendapat asupan berita domestik dan internasional dari siaran televisi. Namun, hanya sebagian dari mereka yang melihat televisi sebagai sumber berita paling terpercaya.

Begitu hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh pusat penelitian opini publik independen Levada pada akhir Maret tahun ini dan dirilis pekan ini.

Dalam jajak pendapat itu ditemukan bahwa  85 persen penduduk Rusia menggunakan televisi sebagai sumber berita utama mereka. Angka itu turun dari 89 persen pada Maret 2016 dan 90 persen pada Maret 2014.


27 persen responden juga menyebut teman dan kerabat sebagai tempat utama untuk mendapatkan berita baru, sementara 15 persen menyebut radio, 14 persen menyebut jejaring sosial, dan 13 persen mengutip surat kabar cetak tradisional.

Dari keseluruhan, 29 persen responden mengatakan kepada peneliti bahwa mereka menonton berita di TV setiap hari, dan 42 persen mengatakan melakukannya praktis setiap hari. Sedangkan 19 persen mengatakan mereka menonton berita TV setiap minggu, dan 10 persen mengatakan mereka tidak pernah berpaling ke TV untuk mencari sumber informasi.

Adapun berita di situs internet, 10 persen orang Rusia mengatakan mereka membacanya setiap hari, sementara 23 persen melakukannya hampir setiap hari dan 19 persen melakukannya sekali seminggu.

Ketika para peneliti bertanya kepada orang Rusia soal sumber berita yang paling dipercaya, 51 persen menyebut televisi, 19 persen menyebut komunikasi pribadi dengan teman dan kerabat, dan 19 persen lainnya menyebut situs berita di internet.

Di antara mereka, 15 persen memiliki kepercayaan terbesar dalam berita yang mereka baca di jejaring sosial, 9 persen di surat kabar dan 8 persen di radio. Sepuluh persen responden mengatakan bahwa mereka tidak mempercayai sumber berita yang sudah ada.

Ketika menjawab pertanyaan tentang sikap mereka terhadap jaringan sosial dan informasi yang didistribusikan melalui mereka, 70 persen orang Rusia setuju bahwa jaringan sosial dapat menjadi sumber berita penting. Demikian seperti dimuat Russia Today. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya