Berita

Dunia

Pertama Kali Di Dunia, Transplantasi Wajah Pada Pasien Ini Berhasil

RABU, 18 APRIL 2018 | 13:34 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Seorang pria di Paris telah menjadi orang pertama di dunia yang berhasil menerima dua transplantasi wajah.

Dia adalah Jerome Hamon berusia 43 tahun. Dia menjalani prosedur transplantasi wajah pertamanya pada 2010 untuk mengobati neurofibromatosis, atau gangguan genetik yang ditandai oleh pertumbuhan tumor di sepanjang saraf di kulit, otak, dan bagian tubuh lainnya. Namun tubuh Hamon menolak transplantasi asli.

Kemudian pada bulan Januari kemarin, tim ahli bedah dan paramedis di Rumah Sakit Eropa Georges Pompidou AP-HP, yang dipimpin oleh ahli bedah Dr Laurent Lantieri, melakukan transplantasi kedua Hamon.


"Ini adalah transplantasi kedua tetapi wajah ketiganya," kata Lantieri.

"Ini menunjukkan bahwa wajah adalah organ seperti organ apa pun yang dapat ditransplantasikan dan di-retransplantasikan," sambungnya.

Saat itu 2016 ketika Hamon mulai menunjukkan tanda-tanda klinis penolakan kronis dari transplantasi wajah pertamanya. Kemudian, pada bulan Oktober 2017, ia sekali lagi terdaftar pada daftar tunggu nasional Badan Nasional Biomedik untuk wajah baru.

Namun penolakan transplantasi terjadi ketika sistem kekebalan penerima menyerang organ atau jaringan yang ditransplantasikan. Jenis penolakan kronis dapat terjadi selama bertahun-tahun, dan respons kekebalan tubuh yang terus-menerus dapat secara perlahan merusak organ atau jaringan yang ditransplantasikan.

Keseriusan penolakan Hamon membutuhkan eksisi lengkap wajahnya pada bulan November. Selama tiga bulan, setelah pencabutan transplantasi pertamanya hingga transplantasi kedua, Hamon hidup "tanpa wajah" di kamar rumah sakitnya, tidak dapat melihat, berbicara atau mendengar.

Selama waktu itu, Lantieri mengatakan, dia sangat terinspirasi oleh kekuatan dan semangat Hamon dan bagaimana dia tidak pernah mengeluh.

"Bahkan ketika dia dalam kegelapan tanpa wajah selama tiga bulan," tambahnya.

Lantieri dan rekannya kemudian memulai transplantasi wajah kedua Hamon Januari lalu.

Donor wajah Hamon berusia 22 tahun.

Hamon menjalani terapi imunologi untuk menurunkan risiko penolakan transplantasi kedua. Dia juga menerima dukungan psikologis dan terapi wicara, yang akan berlanjut selama berbulan-bulan.

Dr Maria Siemionow, seorang profesor bedah ortopedi di University of Illinois di Chicago College of Medicine, mengatakan transplantasi kedua Hamon menandai momen penting di bidang medis. Demikian seperti dimuat CNN. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya