Berita

Foto: Net

Otomotif

Petahana Tidak Berarti Aman Secara Suara

SABTU, 07 APRIL 2018 | 08:34 WIB | LAPORAN:

Petahana belum tentu aman dalam pertarungan Pilkada serentak 2018 ini.

Direktur Eksekutif Indo Consulting Network, Whisnu Sentosa menyebut pergeseran fenomena politik dari variabel parpol menjadi figur adalah salah satu alasannya.

"Saat ini kan ada pergeseran fenomena politik, perspektif perilaku pemilih dari awalnya melihat parpol yang mengusung berubah menjadi faktor figuritas yang utama, jadi kandidat petahana yang secara kalkulasi peta parpol di masing masing tempat merasa unggul tidak berarti aman secara suara," Kata Whisnu dalam keterangannya, Sabtu (7/4).

Selain faktor tersebut Whisnu juga menilai generasi milenial menjadi faktor penentu dalam Pilkada serentak mendatang.

"Jangan dilupakan juga adalah faktor pemilih. Generasi milenial baik pemilih pemula maupun muda bisa ikut menentukan siapa kandidat berpeluang,"  terangnya.

Hal ini yang mendorong banyak kepala daerah muda muncul, bahkan parpol mengusung platform dan semangat anak muda, karena kalangan ini sangat bisa menentukan peluang.

"Jadi meskipun petahana kalau tidak bisa menarik hati kalangan ini bisa jadi tenggelam," imbuh Whisnu.

Terakhir Whisnu sebut faktor branding dan citra kandidat sangat diperlukan. Menurutnya, kandidat yang tidak bisa menjaga citra akan ditinggalkan pemilih meskipun memiliki kapabilitas dalam memimpin.

"Harus belajar dari fenomena yang sudah ada. Pilkada Jakarta misalnya. Petahana tumbang karena dianggap punya masalah soal etika. Hal yang dianggap sederhana ini bagi masyarakat kita yang memiliki adat ketimuran ternyata fatal. Jadi baik-baiklah menjaga branding dan citra baik dalam proses memimpin maupun dalam komunikasi pada masyarakat," pungkas Whisnu.[wid]


Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya