Berita

Duterte/Net

Dunia

Duterte: Jika Pesawat Saya Meledak, Tanyakan Pada CIA

SABTU, 07 APRIL 2018 | 07:41 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Filipina Rodrigo Duterte tidak mengesampingkan bahwa Amerika Serikat mungkin akan sangat terganggu dan mempertimbangkan keputusannya karena lebih memilih untuk mencari senjata ke China dan Rusia.

Hal itu dikarenakan Washington menolak untuk memasok senjata ke Manila.

Filipina diketahui mencari senjata modern dan senjata kecil untuk meningkatkan pertempuran melawan kelompok militan ISIS sejak Duterte mengambil alih kantor pada Juni 2016.


Namun, penolakan Washington untuk menjual senapan serbu, atas kekhawatiran tentang catatan hak asasi manusia negara itu di tengah perang yang sedang berlangsung. pada obat-obatan, telah memaksa Duterte mencari pemasok baru.

Filipina yang telah lama bergantung pada Amerika Serikat untuk pasokan senjata, kini beralih ke China dan Rusia untuk mengisi kekosongan itu.

"Faktanya adalah, Amerika benar-benar tidak menghormati kata-kata mereka," kata Rodrigo Duterte pekan ini menjelaskan soal keputusannya untuk mencari mitra alternatif.

Dia menambahkan bahwa China dan Rusia menjawab kekosongan itu dan setuju untuk memberikan beberapa senjata secara gratis.

"Jadi saya pergi ke China untuk meminta (Presiden China Xi Jinping) untuk membantu kami: 'Saya butuh senjata,'" kata Duterte dalam pidato panjangnya.

"Xi Jinping berkata,'Tidak masalah. Jangan bayar saya, itu semua milik Anda'," sambung Duterte.

"Jadi saya pergi ke Rusia ..."Saya datang ke sini untuk meminta bantuan Anda! Tidak apa-apa, saya akan memberikannya kepada Anda, gratis"," cerita Duterte memparafrasakan pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama pertemuan mereka tahun lalu.

Menyusul kunjungan Duterte ke Moskow pada Mei tahun lalu, Rusia memang mengirimkan pengiriman senjata sederhana ke negara Asia. Pada Oktober tahun lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu secara pribadi mengawasi pengiriman sekitar 5.000 senapan serbu Kalashnikov dan sekitar satu juta butir amunisi, yang disumbangkan sebagai bagian dari hubungan baru antara Moskow dan Manila.

Selain senapan mesin dan amunisi, Armada Pasifik Rusia juga mengirimkan 20 truk militer untuk Angkatan Bersenjata Filipina (AFP).

Sementara itu, Beijing juga mengirim senjata ke Manila, menyumbangkan ribuan serangan dan ratusan senapan sniper, serta amunisi, ke Filipina sebagai isyarat "hubungan yang ramah dan kooperatif" pada bulan Juni dan Oktober tahun lalu.

Namun Duterte membantah jika Manila berusaha menjauhkan diri dari Washington dan bergabung dengan blok militer apa pun dengan Beijing atau Moskow yang entah bagaimana dapat mengancam Amerika Serikat.

"Tidak ada aliansi militer. Saya belum siap untuk itu," katanya.

"Sampai hari ini Rusia dan China belum meminta bahkan untuk meminta selembar kertas atau pensil," tambah Duterte.

"Setidaknya, jika pesawat saya meledak, atau jika beberapa bom di tepi jalan meledak, mungkin Anda bisa bertanya pada CIA," sambung Duterte seperti dimuat Russia Today. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya