Berita

Politik

Soal Buku "Aku Bangga Anak PKI", Politisi Gerindra Bela Ribka

SELASA, 20 FEBRUARI 2018 | 18:37 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Buku "Aku Bangga Jadi Anak PKI" terus menjadi kontroversi publik. Rabu (7/2) pekan lalu, buku yang ditulis kader PDIP Ribka Tjiptaning itu dimuncul tim penasihat hukum Alfian Tanjung dalam persidangan. Alfian disidang atas kasus cuitan soal PDIP 85% isinya kader PKI.

Dalam buku tersebut Ribka blak-blakan mengakui sebagai putri anggota Biro Khusus PKI, Raden Mas Soeripto Tjondro Saputro.

Dengan buku tersebut, kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono, bukan berarti Ning, sapaan akrab Ribka Tjiptaning, adalah politisi yang berideologi komunis. Apalagi mengindentikan dan menyamakan PDIP dengan ideologi komunis.


"Justru saya menilai buku itu sebagai sebuah penyemangat dan pencerahan bagi anak-anak yang orang tuanya dahulu sebagai pengikut atau kader PKI. Dimana selama Ode Baru pemerintahan Soeharto selain menghukum kader-kader PKI dengan dibunuh atau dipenjara hingga melakukan hukuman sosial pada anak-anak keturunannya yang notabene tidak tahu dan tidak ikut-ikutan serta terlibat dengan politik PKI," kata Arief  melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (19/2).

Arief menuturkan, seharusnya PDIP bisa menjelaskan bahwa buku Ning tersebut tidak Ada hubungan dengan ideologi PKI.

Menurut Arief, buku itu seharusnya bisa memberikan pencerahan bagi kita semua agar peristiwa politik pahit tidak terulang lagi. Apalagi ideologi PDIP nyata berideologi Pancasila

"Jadi jangan takut dengan isu  kampungan akibat tulisan buku Mbak Ning, Aku Bangga Jadi Anak PKI," tuturnya.  

Arief menambahkan, dirinya yakin anak-anak yang orang tuanya beraliran PKI tidak akan mengikuti ideologi orangtuanya.

"Banyak Juga kok kalau mau jujur bahwa di parpol lainnya dan institusi pemerintah banyak anak-anak keturunan  PKI," tambahnya.  

Arief menjelaskan, publik harus adil dan bijak terhadap anak-anak keturunan PKI dan tidak boleh menghukum dengan hukuman sosial kepada mereka.

"Wong dengan anak anak serta  anggota GAM ,OPM dan DI/TII kita bisa melakukan rekonsiliasi yang mana jelas-jelas GAM, OPM dan DII/TII ingin membentuk negara sendiri. Beda dengan PKI yang dianggap melakukan pemberontak secara politik dan bersenjata tapi tidak pernah ingin mendirikan negara dan keluar dari NKRI," jelasnya.

Terakhir Arief mengatakan dirinya sangat mendukung tulisan Ning sebagai sebuah pencerahan kalau keturunan orang PKI itu bisa bangkit dari trauma dan hukuman sosial akibat politik yang dianut orang tuanya selama era Orde Baru.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya