Berita

Foto/Net

Dunia

Malaysia Ngaku Khilaf

Ucapkan Imlek Pakai Gambar Ayam
SELASA, 20 FEBRUARI 2018 | 10:53 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah Malaysia keliru menampilkan gambar dalam iklan ucapan Imlek satu halaman penuh. Tahun ini, Imlek merupakan tahun anjing tanah. Namun, Negeri Jiran itu malah memasang gambar ayam jantan yang suka berkokok. Malaysia mengaku khilaf.

Dilansir dari BBC, iklan satu halaman yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan pada Kamis 15 Februari 2018 menuai ejekan dan cemoohan. Soalnya, dalam iklan itu, Kemendag menyampaikan pesan "Selamat Tahun Anjing yang Sejahtera." Tapi, gambar yang dimuat justru ayam jantan berkokok dengan aksara China "wang," yang artinya gonggongan anjing! Artinya, Kemendag Malaysia menampilkan gambar ayam yang menggonggong.

Atas kesalahan teknis itu, Kemendag meminta maaf. "Kami sangat menyesal atas ketidaknyamanan tersebut," kata juru bicara Kemendag, Luqman Hakim Abd Malik.


Ketua Asosiasi China Malaysia Datuk Seri Ti Lian Ker mengatakan, permintaan maaf itu meredakan kemarahan beberapa orang China atas kesalahan sederhana itu. "Setelah permintaan maaf, kesalahan itu terlupakan dan sebagian masyarakat China tidak kesal karena hal tersebut. Orang China banyak yang pragmatis dan santai," ujar Ker kepada surat kabar The Star. Ker justru menuduh partai oposisi DAP menebarkan rasa kebencian, dendam dan kemarahan. Untuk diketahui, Malaysia, seperempat populasinya adalah keturunan China.

Namun, insiden "ayam menggonggong" tersebut kadung membuat heboh publik. Mayoritas menganggap hal itu sebagai suatu kesalahan besar, karena dimuat di surat kabar berbahasa Mandarin.

Di Facebook, para warganet menyebut insiden itu sebagai bentuk kebodohan. "Ini mencerminkan sebuah kebodohan belaka," tulis seorang pengguna Facebook, Tony Yeom, dilansir dari Channel News Asia. Sementara beberapa yang lainnya menganggapnya sebagai hal yang mempermalukan Malaysia.

Sebuah artikel di Free Malaysia Today menyindir, bahwa hanya di Malaysia yang membuat absurditas seperti seekor ayam jantan China yang menggonggong. "Manajer kami kurang terlatih, mungkin memberikan instruksi yang buruk, gagal menerima tanggung jawab, dan menolak pertanggungjawaban," tulis seorang kolumnis, Mariam Mokhtar, yang dikutip kemarin.

Banyak juga publik yang menduga iklan itu sebagai usaha keras pemerintah Malaysia untuk menghindari penggunaan gambar anjing lantaran binatang tersebut dianggap najis dalam Islam. "Tidak ada yang salah dengan menggunakan gambar anjing karena ini adalah hewan dalam zodiak China," seru seorang netizen dalam Twitter.

"Tidak yakin apakah saya ingin tertawa atau menangis melihat iklan CNY oleh @KPDNKK yang menggambarkan seekor ayam jantan menggonggong. Sungguh menyedihkan bagaimana orang berpikir bahwa melihat anjing tercetak akan menghancurkan iman Anda," sambung akun @cheeChingy.

Dilaporkan Reuters, seminggu menjelang Perayaan Imlek, para pebisnis di Malaysia menghindari penggunaan visual anjing sebagai bagian dari aktivitas komersial. Mereka menggantinya dengan aksara China yang sesuai. Substitusi tersebut dicetak di atas beberapa produk garmen, alat tulis, dan cendera mata. Selain melalui aksara China, semarak Imlek juga dimeriahkan oleh ornamen aneka bunga musim semi, dekorasi bertema Tionghoa, dan nuansa merah menyala di banyak kawasan komersial di Malaysia. Hal ini dilakukan guna menghindari risiko konflik dengan mayoritas warga Muslim di negeri jiran itu.

Sebetulnya, pemerintah Malaysia tidak pernah mengatakan secara langsung larangan untuk menempatkan ornamen hewan anjing, dan juga babi yang haram, di ranah komersial. Namun, banyaknya aturan dan kebijakan pemerintah yang terinspirasi oleh hukum Islam, membuat asosiasi pengelola retail memilih bermain aman dalam perayaan Imlek. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya