Berita

Foto/Net

Dunia

Saingi China, Koalisi AS Garap Jaringan Kawasan

SELASA, 20 FEBRUARI 2018 | 08:56 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Amerika Serikat (AS), Australia, India, dan Jepang berusaha membendung pengaruh China. Empat negara itu kompak membentuk jaringan prasarana kawasan bersama sebagai tandingan Prakarsa Sabuk dan Jalan China.

Demikian pemberitaan Australian Financial Review, mengutip pejabat AS, kemarin. Pejabat AS itu, yang tidak diung­kapkan jati dirinya, mengatakan, rencana empat negara tersebut sebenarnya masih sangat awal dan belum siap. Namun mereka akan mengumumkan langkah tersebut saat kunjungan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull ke AS pada pekan ini.

Menurut pejabat tersebut, proyek itu sudah ada dalam agen­da pembicaraan Turnbull dengan Presiden AS Donald Trump dan menjadi bahan bahasan serius. Meskipun usaha tersebut untuk menahan meluasnya pengaruh Beijing, mereka menyebut lang­kahnya ini dalam terminologi  "alternatif" bukan "saingan" dari Belt and Road Initiative.


"China bisa saja membangun pelabuhan, tetapi belum ekono­mis. Kami bisa membuatnya lebih ekonomis dengan mem­bangun jalan dan rel yang ter­hubung dengan pelabuhan itu," kata pejabat AS itu.

Menteri Luar Negeri Austra­lia Julie Bishop menyatakan, pejabat-pejabat senior Australia, AS, India, dan Jepang tengah membicarakan pendirian in­frastruktur regional bersama. Proyek infrastruktur itu sebagai alternatif dari proyek Belt and Road Initiative milik China.

Bishop mengatakan, para pejabat masih mendiskusikan seberapa luas keuntungan dan tantangan dalam proyek terse­but. "Ada kebutuhan yang tidak terhitung untuk infrastruktur, khususnya di region kita," kata Bishop dalam wawancaranya untuk Sky News, seperti dilansir Bloomberg, kemarin.

Sedangkan Yoshihide Suga, Sekretaris Kabinet Jepang yang ditanya dalam kesempatan jum­pa pers mengenai rencana kerja sama empat negara itu mengata­kan, Jepang, AS, Autralia dan In­dia secara teratur selalu bertukar pikiran mengenai berbagai hal yang menarik bagi mereka.

"Ini bukan masalah untuk menghadang Prakarsa Sabuk dan Jalan China," katanya.

Jepang, pada saat yang sama, berencana untuk menggunakan bantuan pembangunan (ODA) untuk mempromosikan "Strategi Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka," termasuk infrastruktur berkualitas tinggi, seperti yang dirancang dalam buku putih ODA2017.

Pertama kali disampaikan Presiden China Xi Jinping di hadapan mahasiswa di Kazakhstan pada 2013, proyek Prakarsa Sabuk dan Jalan merupakan sebuah kendaraan bagi negara Asia untuk berperan lebih besar di forum in­ternasional dengan memberikan bantuan pendanaan dan mem­bangun stransportasi global untuk menghubungkan kegiatan datang di lebih dari 60 negara.

Xi secara gencar terus mem­promosikan rencana tersebut dengan mengundang pemimpin dunia ke Beijing pada Mei 2017 lalu dan menjanjikan bantuan sebesar 124 miliar dolar AS untuk proyek tersebut.

Pemerintah lokal China, peru­sahaan negara maupun swasta, juga gencar memberikan ta­waran untuk berinvestasi dan pinjaman di luar negera. Pada Januari, Beijing semakin mem­pertegas tekad tersebut dengan menawarkan bantuan kepada negara kawasan Artik dengan mengembangkan jalur pelayaran dengan membentuk Jalur Sutra Kutub. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya