Afrika Selatan memilih Cyril Ramaphosa sebagai pengganti Presiden Jacob Zuma.
Ramaphosa dipilih para angÂgota parlemen Afsel sebagai presÂiden yang baru, Kamis (15/2).
Ramaphosa terpilih tanpa voting karena dia menjadi satu-satunya kandidat yang dinomiÂnasikan.
Dia terpilih dalam sidang khusus di parlemen Afsel di Cape Town, dengan Ketua MahÂkamah Agung Mogoeng MoÂgoeng menetapkan terpilihnya Ramaphosa.
Pengumuman ini disambut sorak sorai anggota Partai KonÂgres Nasional Afrika atau ANC yang kini berkuasa di Afsel.
Ramaphosa sebelumnya menÂjabat sebagai Wakil Presiden AfÂsel di bawah Zuma. Usai Zuma mundur, dia menjabat Pelaksana Tugas Presiden Afsel.
Dalam pidato pertamanya sebagai presiden, Ramaphosa bersumpah akan memberantas korupsi. Korupsi adalah momok yang membuat Jacob Zuma dideÂpak partainya, ANC dan dicopot dari posisi presiden Afsel.
Zuma terindikasi melakukan korupsi secara besar-besaran selama sembilan tahun belakamÂgan. Atas tekanan ANC, Zuma pun mundur.
"Masalah korupsi, masalah perusahaan milik negara kita dan bagaimana menghadapi masalah pengambialihan perusaÂhaan milik negara adalah isu-isu yang akan kita kerjakan sesegera mungkin," ujar Ramaphosa di hadapan anggota parlemen.
Ramaphosa juga bertekad akan mengambil semua barang dan kekayaan negata yang sudah dikorupsi pejabat negara.
"Mulai besok, kita akan kemÂbalikan semua harta negara yang dirampas pejabat tidak bertangÂgung jawab," tegasnya.
Zuma yang memimpin Afsel sejak 2009, akhirnya mengunÂdurkan diri pada Rabu (14/2) setelah dipaksa partai ANC.
Pemerintahan Zuma selama 9 tahun terakhir diwarnai banÂyak skandal korupsi, perlamÂbatan pertumbuhan ekonomi dan merosotnya popularitas ANC dalam pemilu.
Awalnya Zuma menolak munÂdur dan mengecam ANC. NaÂmun ANC yang berkuasa di AfÂsel sejak dihapuskannya sistem apartheid itu, mengancam akan memakzulkan Zuma melalui parlemen jika dia tak mematuhi permintaan mundur. Zuma akhÂirnya memilih mundur.
Namun dalam wawancara pada Rabu (14/2) waktu setÂempat, Zuma menyebut dirinya menerima perlakuan tidak adil dari ANC yang menaunginya sejak 1959.
Kekuasaan Zuma atas ANC lepas sejak Desember 2017 saat kandidat pemimpin ANC pilihanÂnya, Nkosazana Dlamini-Zuma yang bekas istrinya, kalah dari Ramaphosa dalam voting. ANC kemudian menggelar pembicarÂaan maraton antara para tokoh penting partai sebelum memutusÂkan meminta Zuma mundur.
Pada 2016, pengadilan Afsel menyatakan Zuma melangÂgar Konstitusi karena tidak mengganti uang pemerintah yang digunakan untuk rumah pribadinya. Kemudian pada 2017, Mahkamah Agung Afsel menyebut Zuma menghadapi 18 tuduhan korupsi, penyelewenÂgan, dan pencucian uang terkait pembelian senjata di 1999.
Belakangan Zuma dikaitÂkan dengan pengusaha India keluarga Gupta yang dituding mempengaruhi pemerintah. Keduanya telah membantah hal itu. ***