Berita

Sungai Ciliwung tampak dari atas/net

Nusantara

Pembuatan Sodetan Ciliwung Terhambat Pembebasan Lahan

JUMAT, 09 FEBRUARI 2018 | 12:39 WIB | LAPORAN:

Upaya Pemprov DKI Jakarta untuk membangun sodetan Kali Ciliwung terhambat pembebasan lahan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, mengakui bahwa hingga saat ini masih ada kesulitan membebaskan lahan untuk proyek pembangunan aliran air baru menuju Banjir Kanal Timur itu.

Terutama di kawasan Bidaracina. Warga masih menempati kawasan itu, padahal sebagian lahannya milik Pemprov DKI.


"Kami review atas masukan dari teman-teman Kementerian PUPR bahwa ada beberapa lahan milik Pemprov DKI tapi masih diduduki warga. Ada yang milik privat yang diduduki warga," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (9/2).

Tapi diakuinya juga ada sebagian lahan yang masih dimiliki warga. Sandi berjanji mencari jalan keluar demi penyelesaian masalah pembebasan tanah tersebut.

"Kami ingin mencari sebuah format bagaimana masyarakat bisa setuju untuk merelakan tanahnya untuk fasilitas yang akan dinikmati seluruh publik Jakarta. Jadi kita enggak boleh egois, juga pengendalian banjir sangat dibantu sodetan ini. Perlu ada kerjasama warga," jelasnya.

Berangkat dari pengalamannya sebagai pengusaha, ia yakin akan mampu mengatasi masalah pembebasan lahan itu. Dia pernah mengajak warga untuk berdialog sehingga mereka merelakan tanahnya untuk pembangunan infrastruktur tertentu. Menurut dia, dialog perlu dilakukan agar tidak terjadi kasus hukum yang serius.

Sandi mengatakan bahwa proyek itu digarap bersama pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun, soal kemungkinan Pemprov memberikan ganti rugi bagi warga yang rumahnya digusur, Sandi menjawab diplomatis.

"Nanti tim hukum yang akan lihat, kalau memang itu milik Pemprov bagaimana kewajiban hukumnya, undang-undang yang mengatur seperti apa. Pokoknya sesuai ketentuan dan kami ingin ada mediasi dan dialog," kata dia. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya