Berita

Bagir Maman/RMOL

Nusantara

HPN 2018

Pesan Bagir Maman, Pers Harus Kedepankan Etika

RABU, 07 FEBRUARI 2018 | 13:16 WIB | LAPORAN:

. Pers sebagai lembaga etik mewajibkan seluruh insan pers untuk menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugasnya.

Demikian disampaikan mantan Ketua Dewan Pers Prof. Bagir Maman di hadapan ratusan pelajar dan mahasiswa dalam Forum Literasi Digital Citizenship untuk Generasi Milenial dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2018, bertempat di Hotel Basco, Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu, (7/2).

Bagir menyatakan jika seorang insan pers melanggar etika, maka sama saja orang tersebut melakukan pengkhianatan terhadap pers.
 

 
"Pers harus menjunjung tinggi etika, dia harus mengedepankan kepentingan publik. Misalnya pada Pilkada Serentak 2018, kepentingan publik lah yang harus dilindungi," ujarnya.

Pers juga harus menjaga keutuhan NKRI dengan turut mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini sebagai tujuan utama dari adanya insan pers di Indonesia.

Selain itu, Bagir juga menyoroti merebaknya fenomena hoax di Indonesia. Menurutnya, ada sejumlah faktor psikologis yang menjadi penyebab orang menyebarkan hoax.

"Penyebabnya yaitu faktor situasi kejiwaan. Misalnya, orang yang sedang bergolak, antara idealisme dan kenyataan, semata-mata karena gejolak kejiwan," paparnya.

Selain itu, ada dua hal mengapa hoax itu muncul. Hoax karena iseng saja dan hoax karena dorongan dan sikap ideologis. Karena merasa teraleniasi dan merasa tidak berdaya.

"Kejiwaan dari orang yang melalukan hoax, ada beberapa, seperti tidak sanggup kompetisi secara fair, terbuka, dan tidak sanggup memikul tanggungjawab," jelasnya.

Bagir berharap semua pelajar dan mahasiswa yang hadir dalam forum literasi ini dapat menjadi the rising inteletual. Kaum intelektual yang selalu mengedepankan intelektual dan mampu melawan hoax.

"Dengan memiliki kemampuan kompetensi, memiliki sikap jujur, sikap yang baik dan itu hanya mungkin jika kita punya kualitas," pungkas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya