Berita

Foto/Net

Hukum

Jaksa Tidak Terima Disamakan Dengan PNS

MINGGU, 04 FEBRUARI 2018 | 11:19 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) menyatakan peran jaksa dalam menjalankan tugasnya memiliki karakteristik tersendiri, sehingga perlu aturan terpisah dalam Undang-Undang (UU) Aparatur Sipil Negara (ASN).

Ketua Umum Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) yang juga Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM Pidum), Noor Rochmad menyampaikan, jaksa di bawah PJIharusnya memiliki payung hukum sendiri, sebab memiliki karakteristik yang khas dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

"Memang (jaksa) ASN, tapi punya karakter sendiri, jaksa profesi yang bertugas sebagai penuntut umum tidak sama dengan ASN yang lain," ujarnya, usai pembukaan Musyawarah Nasional Persatuan Jaksa Indonesia (Munas PJI) 2017 di Kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (1/2) lalu.


Noor mengatakan, seharusnya pengaturan dalam UU ASN ber­beda dengan ASN lainnya, na­mun kenyataannya disamakan. "Ini yang akan coba ditelusuri, sikapi dalam rangka untuk siapa tahu ada perubahan UU ASN," ujarnya.

Dia mengatakan, Munas PJI ini merupakan bentuk evaluasi kinerja PJI selama 2017. Sejumlah capaian dipaparkan dan pekerjaan yang belum tuntas akan diselesaikan, serta mem­buat rencana kerja sepanjang 2018.

Munas PJI yang mengusung tema "Peran PJI Untuk Mendukung Penguatan Kejaksaan RI" juga mendiskusikan hal-hal yang berkaitan langsung dengan kelembagaan Kejaksaan Agung. "Lalu hal-hal apa yang berkaitan dengan tupoksi dan kewenangan yang dimiliki PJI dalam rangka mendukung pen­guatan kejaksaan," kata Noor.

Pembahasan mengenai pen­guatan Sumber Daya Manusia (SDM) Kejaksaan juga menjadi topik khusus yang dilakukan, untuk membenahi SDM agar ke depan bisa mengantisipasi dina­mika sosial atau perkembangan masyarakat.

"Kita PJI bisa menjadi neraca penyeimbang antara keadilan, kemanfaatan dan kepastian. Tiga hal ini yang ditunjuk da­lam penanganan hukum. Nah bagaimana mewujudkannya tentu perlu jaksa profesional, menguasai pemasalahan teknis, yuridis dan juga perbuatannya dapat dipertanggungjawabkan," pungkas Noor.

Sementara itu, Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan kebi­jakan "Central Authority" atau Otoritas Pusat dalam penyeleng­garaan Mutual Legal Assistance (MLA) terkait kerjasama im­bal-balik untuk masalah pi­dana antar negara, sudah tidak lagi relevan berada di bawah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Menurutnya, Kemenkumham tidak memiliki tugas dan ke­wenangan yang secara langsung berhubungan dengan proses penegakan hukum. "Sudah tidak berhubungan dengan proses hukum," kata Prasetyo, saat memberikan sambutan.

Prasetyo meminta agar persoalan tersebut selayaknya dibahas dalam Munas PJI. "Harus ditin­daklanjuti dan diperjuangkan," ujarnya.

Terkait hal ini, Jaksa Agung Muda Pidana Umum (JAM Pidum) yang juga Ketua Umum Persatuan Jaksa Indonesia (PJI), Noor Rochmad menjelaskan, Central Authority itu adalah otoritas pusat yang fungsinya ketika ada hubungan timbal ba­lik antara negara dengan negara itu yang mewakilinya.

"Sekarang konteksnya adalah Kemenkumham itu bukan lagi sebagai lembaga yang melak­sanakan tugas penanganan hu­kum atau yudisial. Dia itu adalah lembaga dengan perundang-undangan," katanya.  ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya