Berita

Foto/Net

Nusantara

PILKADA SUMUT

Legowo Tidak Maju, Erry Nuradi Minta Pengamanan Ke Edy-Ijeck?

SENIN, 08 JANUARI 2018 | 16:52 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Jalan Tengku Erry Nuradi di Pilkada Sumatera Utara 2018 sudah di ujung tanduk bahkan bisa dikatakan kandas. Erry yang dulunya diusung beberapa partai politik satu per satu meninggalkannya.

Mulai dari Partai Golkar, PKB dan PKPI hingga Partai Nasdem, dimana parpol tempat Erry bernaung.

Erry adalah petahana Gubernur Sumut. Dia juga Ketua Nasdem Sumut dan pernah menjabat Bupati Serdang Bedagai dua periode. Dan sebelum bergabung dengan Nasdem, Erry adalah politisi Golkar.


Yang menjadi pertanyaan, tidak jadi nyalon, kenapa Erry belakangan sering terlihat tampil mendampingi pasangan bakal calon Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Edy-Ijeck).

Misalnya, Erry ikut hadiri deklarasi Nasdem untuk Edy-Ijeck di kantor DPP Nasdem, Jakarta, Jumat (5/1). Dan hari ini (Selasa, 8/1), Erry juga ikut mendampingi Edy-Ijeck mendaftar ke KPU Sumut.

Diketahui, Edy-Ijeck diusung koalisi Partai Gerindra, PKS, PAN, Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Hanura. Edy-Ijeck digadang-gadang paslon kuat di Pilkada Sumut.

Pengamat politik dari Universitas Negeri Medan (Unimed), Tappil Rambe mengatakan teka-teki Pilkada Sumut yang sudah meruncing memang membuat publik geleng-geleng kepala.

Pasalnya, Erry sebagai petahana, ketua partai serta memiliki pupularitas dan elektabilitas yang menjual, batal melaju di ajang pilkada.

"Ini aneh bin ajaib. Dia (Erry) petahana dan ketua partai, tapi tidak bisa berlayar," ujar Tappil saat dihubungi redaksi sesaat lalu.

Pertanyaannya, dengan batal nyalon, bargaining apa yang didapat Erry. Apakah akan ada posisi lebih menjanjikan, misalnya jabatan di nasional.

Atau, dengan mendampingi Edy-Ijeck di beberapa kesempatan, Erry ingin menunjukkan sikap kesatria dan kedewassan dalam berpolitik. Legowo dengan keputusan partai.

Atau malah, Erry menempel ke Edy-Ijeck karena ingin "diamankan" pasca tidak lagi menjabat gubernur. Hal ini beralasan, karena Erry dan istri Evi Diana sering dikait-kaitkan dengan kasus mantan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho.

Menurut Tappil, bargaining Erry memperoleh jabatan baru di nasional dengan tidak jadi nyalon bisa jadi ada, tapi persentasenya sangat tipis.

"Bargaining-nya belum terbaca. Tapi untuk jabatan di nasional, kayaknya tidak lah. Dan bisa saja ini hanya "obat" agar "kudis" dan "penyakit" tidak diungkap. Artinya, pengamanan dari kebijakan berisiko (Erry) yang dulu-dulu," kata dia.

Lalu kenapa Erry tidak memperoleh dukungan parpol, termasuk partainya Nasdem. Menurut Tappil, karena Erry tidak punya visi-misi yang bagus, apalagi lawannya Edy-Ijeck dinilai lebih tangguh.

"Pilkada itu memilih figur bukan parpol," pungkas Tappil Rambe. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya