Berita

Net

Bisnis

Pembentukan Holding BUMN Belum Transparan

SELASA, 28 NOVEMBER 2017 | 15:10 WIB | LAPORAN:

Komisi VI DPR menilai, proses pembentukan holding atau penyatuan perusahaan-perusahaan BUMN oleh pemerintah belum dilakukan secara transparan.

"Sejauh ini belum ada penjelasan kepada DPR. Karena ini BUMN milik rakyat dan kami juga wakil rakyat maka kami harus diberitahu dan dilibatkan di dalamnya," ujar anggota Komisi VI Bambang Haryo kepada wartawan, Selasa (28/11).

Dia menjelaskan, dalam situasi seperti sekarang di mana banyak BUMN yang masih memiliki kinerja keuangan rendah sebaiknya pemerintah lebih memilih retrukturisasi ketimbang pembentukan holding.


"Restrukturisasi jauh lebih baik. Karena aset lama masih kecil sehingga jika direstrukturisasi asetnya bisa naik hingga ratusan kali lipat," papar Bambang.

Dia menambahkan, restrukturisasi BUMN sudah sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam kebijakan ekonomi ke-10. Bahwa semua perusahaan milik negara yang berkinerja rendah diarahkan untuk dilakukan restrukturisasi. Untuk itu, dewan melihat bahwa dalam pembentukan holding BUMN masih ada proses yang kurang transparan.

"Ini yang belum dilakukan BUMN. Bahwa masing-masing BUMN mempunyai tugas melalui produksinya apakah sudah sesuai dengan spesialisasinya atau tidak," demikian Bambang. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya