Berita

E-KTP/net

Hukum

Jokowi Harus Copot Kepala Daerah Yang Tersangkut Kasus Korupsi E-KTP

SELASA, 21 NOVEMBER 2017 | 11:33 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Sekretaris Eksekutif Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga mengungkapkan uang yang didapatkan dari hasil korupsi Proyek Pengadaan KTP elektronik (E-KTP) sebesar 2.3 Triliun Rupiah sejatinya dapat menciptakan lapangan kerja.

"Uang hasil korupsi E-KTP bisa ciptakan lebih kurang 200 ribu pekerja mandiri atau pekerja informal di Indonesia," kata Andy kepada wartawan, Selasa (21/11).

Dana tersebut kata Andy juga dapat diberikan untuk bantuan modal untuk memulai usaha, dengan rata-rata 10 juta per orang kepada 200 ribu pekerja tersebut. Oleh karena itu, Andy mendesak aparat hukum seperti Kejaksaan dan Kepolisian juga harus lebih bersinergi untuk menyeret oknum pejabat yang namanya tersangkut kasus korupsi E-KTP.


"Presiden Jokowi juga harus tegas untuk tidak melindungi oknum pejabat yang ada sekarang baik di kabinet Kerja Jokowi maupun oknum Gubernur yang namanya disebut dalam kesaksian para Saksi dalam sidang Pengadilan Tipikor," tegas Andy.
 
KPK dan aparat penegak hukum lainnya, harap Andy, jangan langsung puas dengan ditahannya Setyanto Novanto. Asas hukum Equality Before The Law atau persamaan didepan hukum bagi oknum pejabat lainnya harus diungkap.

"Bila perlu Presiden Jokowi segera menonaktifkan oknum kepala daerah yang namanya tersangkut dalam kasus E-KTP," tegas Andy.

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) kata Andy, juga harus tegas dan jeli dalam mengambil putusan terutama dalam hal Penyitaan harta atau uang atas hasil korupsi untuk dikembalikan kepada negara.

"Negara harus dapat segera menggunakan dana sitaan hasil korupsi tadi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja," demikian Andy. [san]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya