Berita

Foto: Dok

Bisnis

YLKI: Produsen SKM Harus Jujur Pada Publik

SENIN, 20 NOVEMBER 2017 | 07:25 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) ikut angkat bicara terkait polemik Susu Kental Manis (SKM) yang mengandung gula lebih dari 50 persen.

Wakil Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo menjelaskan, saat ini tayangan iklan produsen SKM begitu masif namun konsumen masih buta dengan kandungan gizi yang terkandung dalam SKM tersebut.

"Memang dalam kemasan ditulis kandungan tapi tidak dijelaskan berapa persen kandungan gula maupun susunya," ujar Yatmo dalam jumpa pers sejumlah LSM dan Pemerintah dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional dan Hari Anak Sedunia di TMII, Jakarta, Minggu kemarin (19/11).


Melihat posisi konsumen yang lemah karena informasi yang gencar dari produsen SKM, Yatno mendesak agar produsen SKM menuliskan dengan jelas komposisi dari kandungan produknya.

"Produsen SKM harus jujur dan berani membuka informasi kepada publik terkait kandungan gula dalam SKM ini," tegasnya.

Yatno juga membandingkan kebijakan terkait kandungan gula dalam makanan dan minuman di negara lain.

"Di negara lain bahkan mereka sudah memberikan tanda khusus untuk kandungan gula dalam makanan dan minuman. Seperti tanda rambu lalu lintas, ada yang dituliskan berwarna merah yang berarti mengandung gula tinggi hingga berwarna hijau," tambah Yatmo.

Sementara itu dalam keterangan tertulis yang sama, Ketua Pengurus Harian Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI) Arif Hidayat merasa prihatin terhadap semakin maraknya pangan yang tidak layak dikonsumsi oleh anak, namun diberikan sebagai pangan sehari-hari.

"1.000 hari pertama adalah masa keemasan tumbuh kembang anak, karenanya kebiasaan memberi pangan yang tidak layak konsumsi anak, sama saja dengan menabung penyakit untuk anak dalam usia produktif mereka," ujar Arif.

Ia mencontohkan, saat ini banyak perusahan yang memanfaatkan anak-anak dalam iklan produk mereka. Padahal, produk tersebut tidak diperuntukkan anak-anak.

"Label dan iklan ini sudah tentu menyesatkan para orang tua, SKM diperuntukkan sebagai topping makanan dan minuman sekarang beralih menjadi minuman menyehatkan, padahal kandungan gulanya melebihi 50 persen," terang Arif.

Terkait iklan SKM, Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan, Erni Gustina menerangkan, konsumsi gula, garam dan lemak dalam jumlah tinggi pada anak akan mengakibatkan berbagai penyakit tidak menular seperti  diabetes, hipertensi dan obesitas.

Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Dewi Setyarini mengakui banyak aduan tentang iklan SKM, namun pihaknya belum mempunyai sumber daya untuk menilai kandungan produk dari SKM. Menurutnya, diperlukan kerja sama dengan BPOM.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan komitmen bersama untuk melindungi anak dari pangan yang tidak sehat. Aksi tersebut didukung oleh Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia bersama DWP Kemepora, Badan POM, FOKBI, YLKI, Dewan Kesehatan Rakyat, Himpaudi, PP Muslimat Fatayat NU, KPI, KPAI dan Himpaudi.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya