Gatot Nurmantyo/Puspen TNI
Hari kemerdekaan RI ke 72 lalu menjadi momentum berkumpul para penghafal Alquran 30 juz terbaik tingkat dunia di Palaza Mabes Polri.
"Baru pertama kali khataman Alquran dilakukan dengan murojaah, dengan serempak, dan dengan diikuti para penghafal Alquran terbanyak. Jutaan juz, Jutaan surah-surah pilihan," kata ustadz H. Ahmad Faisal dari Banjarmasin, juara 1 tahfizh 30 juz tingkat dunia di Tunisia tahun 2004.
Hal senada juga dikemukakan KH Ahmad Syamsuri dari Karawang, juara 2 tahfizh 30 juz tingkat dunia di Saudi Arabia tahun 1998 maupun Umi Nyai Hafshoh, hafizhah senior dan pendiri pesentren tahfizh pertama di Banten.
"Baru pertama kali, 2500 hufazh pilihan dan 7000 peserta murojaah berkumpul di Plaza Mabes TNI berserta TNI dan para ulama, habaib," kata Hj Muthmainnah dari Sumedang, juara 1 tahfizh 30 juz tingkat dunia di Libya tahun 2006.
H. Agus Said dari Sukabumi, juara 1 tahfizh 30 juz tingkat dunia tahun 2015, bahkan mengaku merinding ketika melihat bendera merah putih diturunkan di waktu antara azan Magrib dan Iqamat, disaksikan para penghafal Alquran, ulama, dan ribuan peserta murojaah.
"Semua memberikan penghormatan. Doa naik ke atas langit saat Merah Putih turun, dalam keadaan punya wudhu, dan dalam keadaan setelah murojaah dan khatam Al-Quran," kata H. Agus Said.
Indonesia benar-benar bermurojaah dari Aceh sampai Papua tepat HUT ke-72 NKRI pada 17 Agustus 2017 lalu.
"Terima kasih Panglima," kata Ust. Muhammad Khoiril Anwar dari Madura, juara 1 tahfizh 30 juz di Tunisia tahun 2008.
Ust. H. Ayatullah dari Banten, juara 2 tahfizh 30 juz tingkat dunia di Mesir tahun 2004, takjub jutaan murojaah kawal Indonesia di lebih dari 4 ribu tempat penyelenggaraan pada murojaah dan doa bersama 171717. Bahkan, sebagaimana data yang masuk ke TNI, di Papua saja terdapat 300 titik.
"Di ribuan titik lain yang tak bisa didata karena banyaknya. Di masjid-masjid, lembaga-lembaga tahfizh, rumah-rumah, dan tempat-tempat lainnya. Seluruh Indonesia, bahkan seluruh dunia melalui perwakilan TNI di berbagai negara. Juga mahasiswa-mahasiswa dan lain-lain," kata KH Deden M. Makhyaruddin, pimpinan Indonesia Murojaah Foundation yang juara 1 tahfizh dan tafsir 30 juz di Maroko tahun 2011.
Penghargaaan juga diberikan oleh Panglima TNI dengan mengundang para hafidz Alquran, bersama para pimpinan lembaga tahfidz pada puncak acara HUT ke-72 TNI pada 5 Oktober 2017 lalu di Cilegon, Banten. Hadir pula kyai-kyai sepuh antara lain, TGHL Turmudzi Badarudin, KH Maimun Zubair, Habib Lutfie bin Yahya, KH Soleh Qosim, tokoh tokoh lintas agama lain, dan tokoh adat. Bahkan KH Soleh Qosim diberikan gelar tokoh pejuang kemerdekaan RI.
"Terima kasih kami kepada Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo adalah bentuk pengalaman
lam yasykurinnas lam yaskurillah. Siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, dia tidak bersyukur kepada Allah," demikian KH. Deden.
[wid]