Berita

Mahatir-Najib/net

Politik

Mahatir Muhammad Boleh Hina Najib Razak, Tapi Jangan Bawa Suku Bugis!

RABU, 18 OKTOBER 2017 | 21:10 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pidato mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad yang menghina Suku Bugis dikecam oleh Akademisi sekaligus pengusaha asal Bone, Sulawesi Selatan Andi Yuslim Patawari.

Mantan Ketua DPP KNPI itu menganggap pidato Mahatir pada acara himpunan Anti Kleptokrasi di Padang Timur, Petaling Jaya, Malaysia beberapa waktu lalu telah merendahkan Suku Bugis.

"Kami sebagai masyarakat adat Bugis mengecam keras dan meminta kepada Tun Dr Mahathir Mohamad meminta maaf secara resmi kepada Kerajaan Bugis dan masyarakat adat," kata Andi melalui pesan singkat, Rabu (18/10).


Sebagai putra asli Bugis, Andi merasa sangat tersinggung. Baginya, Mahatir boleh menghina pribadi Najib Razak tapi jangan membawa suku karena sama saja menghina suku bugis yang ada di dunia dan itu fatal konsekuensinya.

"Dia bukan tokoh yang patut diteladani karena tidak bisa menjaga ucapannya yang telah melukai perasaan orang keturunan bugis yang bisa menimbulkan konflik antar suku," tandasnya.

Pada 14 Oktober 2017 lalu, Mahatir Muhammad berpidato dan menjelek-jelekan PM Nazib Razak dengan menghina Suku Bugis.

"Negara kita hari ini dipimpin oleh perdana menteri pencuri, penyabung, perompak. Inilah negara kita, mungkin karena dia berasal keturunan suku Bugis di Sulawesi, Indonesia. Dia datang ke Malaysia seperti perompak kembali lah ke bugis, karena kamu adala bencana, mungkin kerana dia (Najib Razak) berasal dari lanun Bugis. Entah macamana dia sesat sampai ke Malaysia. Pergi baliklah ke Bugis" kata Mahatir dalam orasinya yang di upload oleh akun mynewshub.cc di Youtube.[san]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

PIP Berubah Jadi Kartu Undangan Kampanye Anggota DPR

Senin, 15 Desember 2025 | 06:01

Perpol versus Putusan MK Ibarat Cicak versus Buaya

Senin, 15 Desember 2025 | 05:35

Awas Revisi UU Migas Disusupi Pasal Titipan

Senin, 15 Desember 2025 | 05:25

Nelangsa Dipangku Negara

Senin, 15 Desember 2025 | 05:06

Karnaval Sarendo-Rendo Jadi Ajang Pelestarian Budaya Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 04:31

Dusun Bambu Jual Jati Diri Sunda

Senin, 15 Desember 2025 | 04:28

Korupsi di Bandung Bukan Insiden Tapi Tradisi yang Dirawat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:10

Rektor UI Dorong Kampus Ambil Peran Strategis Menuju Indonesia Kuat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:06

Hutan Baru Dianggap Penting setelah Korban Tembus 1.003 Jiwa

Senin, 15 Desember 2025 | 03:31

Jangan Keliru Tafsirkan Perpol 10/2025

Senin, 15 Desember 2025 | 03:15

Selengkapnya