Berita

Nusantara

Petani Kendeng Bertahan di Depan Istana, Menunggu Jokowi Datang

RABU, 06 SEPTEMBER 2017 | 17:07 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Sekitar 30 orang petani dari Desa Tegaldowo, Kecamatan Gurem, Kabupaten Rembang Jawa Tengah menggelar demonstrasi di depan Istana Negara, Jakarta.

Sejak hari Senin (4/9), mereka mendirikan tenda di depan Istana Negara dengan harapan Presiden Jokowi mau menemui dan mendengar aspirasi mereka.

"Harapan kami cuma Pak Jokowi. Sama siapa lagi kami mengadu, Mas? Pemerintah daerah sudah tidak mendengar," kata kordinator aksi, Ngatiban, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (6/9).


Dikatakan Ngatiban, para petani dari kawasan Pegunungan Kendeng itu datang dengan biaya sendiri tanpa sponsor dan donatur.

"Patungan dengan uang sendiri, kami naik mobil travel sehari semalam dari Rembang," jelas Ngatiban.

Massa petani itu berkumpul di bawah tenda plastik dengan beberapa bilah bambu sebagai penopang, sambil menyayikan lagu-lagu perjuangan dan lantunan tembang Jawa. Mereka menunggu kepastian dari pemerintah terkait putusan hukum atas PT Semen Indonesia yang masih beroperasi di Kabupaten Rembang.

Padahal, Mahkamah Agung dalam putusan Nomor 99 PK/TUN/2016 tertanggal 16 Oktober 2016 menyatakan kegiatan PT Semen Indonesia melanggar hukum dan harus dihentikan lantaran tak memiliki AMDAL.

"Sudah 11 bulan dari keluarnya putusan itu PT Semen Indonesia tak menggubris dan tetap beroperasi, bahkan berencana untuk melakukan peledakan batu gamping yang berdampak bagi masyarakat," tambah Ngatiban.

Selain melanggar putusan MA, Semen Indonesia juga mengabaikan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHI) yang menyatakan daerah CAT Watu Putih tidak bisa ditambang karena merupakan kawasan karst yang menjadi penopang sumber air.

"Petani di sana mau ngapain lagi mas? Hasilnya semua mati akibat debu. Jagung, cabai, ketela dan hasil tani lainnya, enggak bisa lagi jadi penghidupan, "keluh Ngatiban.

Kata Ngatiban, para petani akan terus menggelar aksi sampai ada perwakilan dari Istana Presiden berdialog dengan mereka.

"Pokoknya sampai Pak Jokowi atau anak buahnya datang," kata Ngatiban.

Dia tegaskan, pembangkangan hukum oleh PT Semen Indonesia tidak dapat terus dibiarkan. Indonesia sebagai negara hukum sedang diuji, apakah hukum cuma bisa menjerat masyarakat miskin atau berlaku pula bagi seluruh subyek hukum yang melakukan pelanggaran termasuk korporasi besar. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya